Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Sleman. Sudiyo, melaporkan bahwa Diseminasi Penguatan Peran Komite Sekolah merupakan agenda rutin yang dilaksanakan setiap tahunnya. Namun berbeda dari tahun sebelumnya, kali ini kegiatan dikaitkan dengan implementasi kurikulum merdeka. Sehingga, Dewan Pendidikan Kabupaten Sleman mengundang 50 komite yang telah telah melaksanakan kurikulum merdeka.
“Hari ini sebanyak 50 komite sekolah dari jenjang PAUD, TK, SD, SMP se-Kabupaten Sleman sudah hadir. Dengan implementasi kurikulum merdeka di Sleman, para komite sekolah dibutuhkan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Sleman,” jelas Sudiyo.
Sepakat dengan hal tersebut, Wakil Bupati Sleman menuturkan bahwa saat ini anak tidak hanya dituntut untuk berprestasi di bidang akademik, akan tetapi juga unggul dalam pendidikan karakter dan akhlak. Sehingga, dengan diadakannya pertemuan tersebut, Danang berharap dapat menjadi media untuk meningkatkan kapasitas dan peran komite sekolah dalam tata kelola pendidikan dan mengawal terciptanya mutu baik dalam dunia pendidikan.
“Saya berharap melalui kegiatan ini dapat ditemukan berbagai solusi komprehensif dalam menyelesaikan berbagai permasalahan pendidikan, khususnya dalam penerapan Kurikulum Merdeka,” kata Danang.
Di samping itu, Danang pun memberikan himbauan bahwa masih banyak PR para pendidik terutama pasca pandemi Covid-19. Kegiatan pembelajaran yang sempat teralihkan secara daring, perlu ditingkatkan kembali pada pembelajaran tatap muka saat ini. Karena melalui pertemuan secara langsung, murid tidak hanya meningkatkan kemampuan akademik, namun juga terasah kemampuannya dari segi karakter.
“Selain menanamkan pendidikan karakter, mari bapak ibu juga mengimbangi anak-anak dengan perkembangan teknologi saat ini. Jangan sampai kita tertinggal di era globalisasi yang bergerak cepat ini,” tambah Danang.
Pada kesempatan itu, Danang Maharsa juga sekaligus meluncurkan situs dewan pendidikan Sleman. Situs tersebut, dilahirkan dalam rangka mengakomodir berbagai bidang kerja dewan pendidikan. Selain itu juga menjadi media untuk menerima aspirasi bagi guru, murid, hingga yayasan sekolah.