21
Nov
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman hari ini, Senin (21/11) selenggarakan seminar pemahaman demokrasi dan HAM di aula Kapanewon Seyegan. Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa hadir menjadi salah satu narasumber dalam acara tersebut. Kepala Bidang Politik Dalam Negeri dan Ketahanan Nasional Badan Kesbangpol, Achmad Raharjo menyampaikan bahwa pelaksanaan seminar ini menjadi media untuk memberikan pengetahuan terkait arti demokrasi dalam pelaksanaan pemilihan umum.
“Sebanyak 50 peserta hadir hari ini dari kalangan pelajar Seyegan, Karang Taruna, PKK, dan tokoh masyarakat. Dengan diadakannya seminar pemahaman demokrasi dan HAM diharapkan bisa memberi pengetahuan terkait arti demokrasi terutama dalam pelaksanaan pemilihan umum yang akan datang,” kata Achmad Raharjo.
Sejalan dengan pernyataan tersebut, Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa mengatakan bahwa penanaman wawasan terkait demokrasi dan HAM menjadi hal yang penting dalam menyambut pelaksanaan pemilu tahun 2024. Terlebih lagi, akan ada banyak pemilih pemula yang terlibat pada 14 Februari 2024 mendatang. Selain itu, Danang juga menekankan perlunya menjunjung asas demokrasi untuk menciptakan Pemilu yang sehat dan berkualitas.
“Harapan saya dan kita semua, yakni meski berbeda pilihan tapi harus mengedepankan asas demokrasi,” tutur Danang.
Danang menambahkan, berdasarkan data di lapangan, partisipasi masyarakat pada Pilkada 2020 cukup baik, yakni mencapai 85 persen. Melalui seminar ini, Danang berharap masyarakat dapat semakin memahami sistem demokrasi dan melaksanakan hak serta kewajibannya.
Pada sesi dialog, Wakil Bupati Sleman juga memberikan masukkan terhadap KPU agar merangkul generasi milenial dengan membuat video sosialisasi terkait pemahaman pentingnya pemilu. Meski begitu, pelaksanaan sosialisasi di lapangan juga tetap harus dilaksanakan untuk memberikan gambaran lebih jelas terhadap pemilu. Dengan demikian diharapkan dapat menurunkan angka golput terutama dari pemilih pemula.
21
Nov
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, menyerahkan Surat Keputusan (SK) pensiun kepada 206 PNS yang telah mencapai usia pensiun Terhitung Mulai Tanggal (TMT) 1 Februari hingga 1 Juni 2023. SK diserahkan Bupati Sleman pada Senin (21/11) bertempat di pendopo Parasamya Kabupaten Sleman.
Dalam pidatonya, Kustini mengucapkan selamat sekaligus apresiasi setinggi-tingginya kepada para purna tugas yang telah merampungkan pengabdiannya sebagai PNS di Pemkab Sleman. Ia berharap dedikasi serta inovasi yang telah dilaksanakan di Pemkab Sleman, nantinya mampu diterapkan di tengah masyarakat usai purna tugas.
“Patut disyukuri, bapak ibu bisa menuntaskan masa baktinya sebagai PNS dengan baik. Setelah pensiun saya harap tetap berkiprah dan berbakti di tengah masyarakat,” ujarnya.
Sementara Priyo Handoyo, Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP), menyebutkan ada sebanyak 206 SK pensiun dari 30 instansi yang diserahkan bagi calon purna tugas TMT 1 Februari sampai 1 Juni 2023. Diantaranya terdiri dari 2 orang eselon II, 5 orang eselon III, 12 orang eselon IV, 123 orang jabatan fungsional guru, 21 orang jabatan fungsional selain guru, 43 orang pelaksana.
Lebih lanjut Priyo menerangkan pihaknya juga telah memberikan pelayanan dalam hal pengurusan surat keputusan pensiun dan dokumen pendukungnya. Hal ini dilakukan dengan diadakannya komitmen antara BKPP Kabupaten Sleman dengan Badan Kepegawaian Negara BKN Regional 1, PT. Taspen, BKAD Kabupaten Sleman dan seluruh SKPD di lingkungan pemerintah Kabupaten Sleman.
“Dengan mekanisme ini para calon purna tugas tidak harus mengurus sendiri. Kita juga sudah mendapatkan apresiasi dari BKN Award. Kita pelayanan pada pensiun ini sudah yang terbaik sehingga harapannya nanti akan memberikan pelayanan yang terbaik,” jelasnya.
20
Nov
Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 10 November 2022, Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Sosial Kabupaten Sleman mengadakan lomba mewarnai tingkat TK se-Kabupaten Sleman. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Minggu (20/11) di pendopo Parasamya Kabupaten Sleman.
Kustini mengatakan sangat menyambut baik kegiatan yang digelar oleh Dinas Sosial Sleman tersebut. Melalui lomba mewarnai ini, diharapkan anak-anak dapat lebih mengenal para pahlawan yang telah berjuang demi meraih kemerdekaan Indonesia di masa lalu.
“Dengan begitu, para generasi penerus ini akan terus mengenang jasa para pahlawan, serta bisa mengisi kemerdekaan ini dengan hal-hal yang positif,” ujarnya.
Di samping itu, menurutnya lomba mewarnai ini juga dapat mendorong budaya literasi kepada anak melalui kegiatan yang menyenangkan. Sehingga diharapkan nantinya dapat menjadi generasi hebat dan berprestasi sesuai minat dan ketrampilannya masing-masing.
Sementara Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sleman, Eko Suhargono, menerangkan kegiatan yang baru pertama kali diadakan ini diikuti oleh sebanyak 120 anak. Kegiatan ini dimaksudkan agar anak memahami nilai perjuangan para pahlawan yang rela berkorban demi tanah air yang kita cintai bersama.
“Ini baru pertama kali diadakan, ternyata antusias orang tua banyak sekali, tapi kita batasi 120 peserta. Semoga tahun depan bisa meningkat sampai 300 peserta,” kata Eko.