1
Dec
Guna mendukung terwujudnya keseragaman dan keterpaduan pengelolaan kearsipan dinamis berbasis elektronik, Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sleman meluncurkan aplikasi Srikandi (Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi). Aplikasi ini di-launching oleh Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, pada Kamis (1/12) pagi, di aula lantai 3 Setda Kabupaten Sleman.
Menurut Kustini, aplikasi Srikandi ini merupakan bentuk kesigapan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sleman dalam merespon kemajuan teknologi serta mewujudkan pengelolaan arsip go digital. Dengan adanya aplikasi pengelolaan arsip secara digital ini diharapkan mampu menciptakan tata kelola pemerintahan yang lebih bersih, efektif, transparan dan akuntabel. “Kalau dulu konsep arsip hanya sebagai administrasi, maka ke depan konsep arsip adalah sebagai informasi. Dengan pengelolaan arsip yang baik, maka akan membantu kita untuk mengambil keputusan,” kata Kustini.
Sementara Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sleman, Sri Wantini, menjelaskan bahwa aplikasi Srikandi sudah dapat digunakan secara efektif di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sleman. Hal ini ditandai dengan telah disetujuinya akun live Srikandi oleh ANRI dengan surat Nomor B-PK.02.08/2820/2002 tanggal 22 Agustus 2022 Hal Akun Live Srikandi, dan diberikan alamat domain https://srikandi.arsip.go.id.
“Dalam rangka penerapan secara efektif aplikasi Srikandi, maka Dinas Perpustakaan dan Kearsipan telah melakukan pendampingan pembuatan akun Srikandi untuk semua perangkat daerah yang dilaksanakan pada tanggal 12 s/d 22 September 2022,” jelasnya.
Dijelaskan pula bahwa setelah pembuatan akun ini, lalu dilanjutkan dengan pendampingan praktek penggunaan Srikandi pada tanggal 10 sampai 20 Oktober 2022. Dengan begitu, maka seluruh perangkat daerah sudah dapat menggunakan aplikasi Srikandi untuk persuratan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sleman ke arah paperless, seperti penggunaan Tanda Tangan Elektronik (TTE). Adapun tahapan selanjutnya adalah penyebarluasan jangkauan aplikasi Srikandi ke UPT dan sekolah.
“Kunci dari keberhasilan penerapan aplikasi Srikandi adalah pembiasaan untuk berubah dari persuratan manual ke persuratan digital. Oleh karena itu tagline yang diusung dalam penerapan aplikasi Srikandi ini adalah “Ora Digital, Ketinggal”,” kata Sri.
30
Nov
Pemerintah Kabupaten Sleman selenggarakan resepsi Peringatan HUT ke-51 KORPRI tahun 2022 bertempat di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman, Rabu (30/11). Hadir dalam kesempatan tersebut, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dan Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa beserta seluruh Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sleman.
Wakil Ketua Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten Sleman, H.Y. Aji Wulantara menyampaikan bahwa kegiatan resepsi tersebut merupakan puncak acara dari Peringatan HUT ke-51 KORPRI tahun 2022 di Kabupaten Sleman. “Peringatan HUT KORPRI di Kabupaten Sleman dilaksanakan secara sederhana namun khidmat. Kegiatan resepsi ini merupakan puncak acara peringatan HUT KORPRI,” jelasnya.
Ia menuturkan Peringatan HUT KORPRI di Kabupaten Sleman dilaksanakan mulai 20 Oktober 2022 dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan. Adapun rangkaian dalam peringatan HUT KORPRI tahun 2022 yaitu pengucapan Panca Prasetya KORPRI, pengibaran bendera, pembacaan teks UUD 1945, lomba menyanyi putra dan putri serta pidato berbahasa jawa.
Selain itu, dilaksanakan juga kegiatan bakti sosial dalam rangka meningkatkan rasa kesetiakawaan dan kepedulian sesama anggota KORPRI seperti pelayanan pemeriksaan kesehatan gratis bagi anggota KORPRI, pelaksanaan donor darah, pemerian santunan bagi anggota KORPRI yang sakit berat, dan lainnya.
Sementara itu, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dalam kesempatan tersebut menyampaikan ucapan selamatnya kepada seluruh anggota KORPRI yang memperingati HUT ke-51 KORPRI. Kustini menyebut, seluruh anggota KORPRI telah memberikan banyak kontribusi sehingga menghasilkan prestasi di berbagai bidang. Maka dari itu, Kustini berharap peringatan HUT ke-51 ini dapat menjadi momentum dalam meningkatkan kualitas serta menjaga komitmen untuk mengabdi kepada negeri.
“Pada kesempatan ini saya mengajak seluruh anggota KORPRI Kabupaten Sleman untuk tidak berhenti berinovasi dan terus berkontribusi bagi kemajuan Kabupaten Sleman,” ujar Kustini. Dalam kegiatan peringatan tersebut juga diserahkan penghargaan kepada Dewan Pengurus Korpri Sleman atas Kepengurusan KORPRI Kabupaten Terbaik tingkat nasional. Penyerahan dilakukan oleh Bupati Sleman kepada Wakil Ketua Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten Sleman. Kemudian, diserahkan juga sejumlah piala dan penghargaan kepada seluruh OPD di Pemerinrtah Kabupaten Sleman atas kinerja unit KORPRI.
30
Nov
Puncak Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-58 di Kabupaten Sleman telah dilaksanakan pada Rabu (30/11) di Grha Sarina Vidi. Pada kesempatan tersebut sekaligus menjadi momen peluncuran Inovasi “Totalitas Besti” atau Tolong Tangani dan Fasilitasi Bumil dan Balita dari Resiko Tinggi. Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo turut hadir memberikan arahan sekaligus ikut meluncurkan secara resmi inovasi Totalitas Besti.
Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Cahya Purnama melaporkan, peringatan Hari Kesehatan Nasional pada tahun ini menjadi pijakan untuk mewujudkan sistem kesehatan daerah yang lebih kuat. Hal itu diwujudkan melalui enam pilar transformasi sistem kesehatan yakni, transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi sistem pembiayaan kesehatan, transformasi sdm kesehatan, dan transformasi teknologi kesehatan.
“Saat ini potensi telah kita miliki guna mendukung transformasi tersebut. Dari segi fasilitas layanan kesehatan primer 25 Puskesmas yang mana 10 diantaranya rawat inap didukung 70 Pustu, 122 klinik terdiri dari 88 klinik pratama dan 34 klinik utama. Layanan rujukan sebanyak 28 rumah sakit terdiri dari 7 RS pemerintah dan 21 RS swasta,” jelas Cahya.
Terkait peluncuran “Totalitas Besti”, Cahya menjelaskan inovasi tersebut merupakan upaya untuk menurunkan angka kematian ibu, bayi dan balita, sekaligus menurunkan angka stunting di Kabupaten Sleman. Tingginya angka kematian ibu, bayi dan balita saat pandemi, menjadi salah satu latar belakang lahirnya “Totalitas Besti”. Sehingga, diharapkan angka kematian ibu dan bayi dapat turun di Kabupaten Sleman.
Mendukung hal tersebut, Bupati Kustini menyampaikan saat ini 16 puskesmas di Kabupaten Sleman telah memiliki sistem USG dan perangkat sistem informasi, serta sudah mendapatkan pelatihan konsultasi telemedicine. Sebagai bentuk dukungan terhadap inovasi “Totalitas Besti”, Pemkab Sleman juga membangun sistem informasi manajemen KIA Sembada. SIM KIA difungsikan untuk melakukan pemantauan Ibu Hamil dan Balita Beresiko. “Pada kesempatan ini saya mengajak seluruh stakeholder yang hadir untuk bersama mensukseskan inovasi Totalitas Besti ini. Saya juga berharap agar seluruh stakeholder dapat terus berinovasi dalam pelayanan kesehatan,” kata Kustini.
Pada acara itu, Bupati Sleman sekaligus menyerahkan Penghargaan Tingkat Nasional STBM Award, Nakesdan Nasional, Layanan Kefarmasian Terbaik, Posbindu PTM Terbaik, Penghargaan Layanan Psikolog, Juara Kapanewon Sehat, Juara Desa Siaga Aktif, Juara Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta penyerahan Bantuan Sosial Baznas. Sementara itu, Ketua panitia peringatan HKN kabupaten Sleman, Tunggul Birowo menyampaikan, peringatan Hari Kesehatan Nasional di Kabupaten Sleman telah dijalani dengan rangkaian kegiatan seperti, lomba memasak makanan sehat, lomba public speaking dengan tema kesehatan, lomba dance, rangkaian seminar kesehatan. Di samping itu, juga dilaksanakan kegiatan bakti sosial berupa pembagian 1000 kacamata gratis kepada anak-anak, serta pembagian sembako bagi tenaga kebersihan dan kemanan di lingkungan Dinas Kesehatan dan UPT Dinas Kesehatan yang didukung penuh oleh Baznas Sleman. “Rangkaian kegiatan yang tadi disampaikan merupakan bentuk dukungan terhadap upaya transformasi kesehatan yang telah dicanangkan kemenkes RI,” kata Ketua panitia peringatan HKN kabupaten Sleman.