1
Jun
Peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2023 Kabupaten Sleman diperingati dengan upacara bendera yang dilaksanakan pada Kamis (1/6) di Lapangan Pemda Sleman. Dalam Upacara tersebut, Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo bertindak sebagai inspektur upacara. Sesuai dengan tema Hari Lahir Pancasila 2023 yakni “Gotong Royong Membangun Peradaban dan Pertumbuhan Global” dalam amanatnya, Kustini ingatkan pentingnya kerjasama dan kolaborasi seluruh elemen bangsa baik membangun peradaban yang lebih baik, serta secara berkelanjutan berkontribusi dalam pertumbuhan global dengan tetap memegang teguh jati diri bangsa.
“Saya mengajak masyarakat agar untuk memaknai Pancasila sebagai panduan perilaku dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” ujarnya. Kustini juga mengajak elemen masyarakat Sleman untuk bergerak bersama dengan mensukseskan program-program Pemkab Sleman dalam mewujudkan semangat gotong royong sebagai cerminan semangat Sesarengan Mbangun Sleman
“Dengan semangat Lahirnya Pancasila, saya mengingatkan kembali seluruh komponen masyarakat untuk selalu menghidupkan semangat gotong royong sebagai cerminan Sesarengan Mbangun Sleman,” jelasnya
Lebih lanjut, dalam rangka menyambut Sensus Pertanian 2023 di Kabupaten Sleman, Kustini mengajak warga Sleman dengan memberikan informasi yang dibutuhkan petugas sensus. Dengan memberi informasi yang benar, maka masyarakat berperan membantu proses perumusan sektor pertanian demi kesejahteraan petani dan ketahanan pangan Sleman dan Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Sleman juga menyerahkan kartu identitas kepada petugas Sensus Pertanian sebagai tanda dimulainya Sensus Pertanian 2023 di Kabupaten Sleman dari tanggal 1 Juni hingga 30 Juli 2023. Selain itu, Bupati Sleman didampingi perwakilan Forkopimda Sleman juga mengikuti Upacara Hari Lahir Pancasila di Monumen Nasional Jakarta Pusat yang dipimpin secara langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo secara daring.
31
May
Pemerintah Kabupaten Sleman terus berupaya untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Sleman. Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, mentargetkan penurunan angka stunting di angka 4 persen pada tahun 2024 nanti. Hal tersebut Kustini sampaikan pada acara bertajuk Semesta Mencegah Stunting dengan kampanye #CukupDuaTelur yang diadakan di kantor Kapanewon Minggir, hari Rabu (31/5). Pada kesempatan tersebut Bupati Sleman juga membagikan telur kepada 12 masyarakat Kapanewon Minggir.
Kampanye #CukupDuaTelur ini merupakan program yang diluncurkan Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) guna menekan angka stunting. Pemilihan telur dalam program ini karena telur dianggap sumber protein hewani yang terbilang mudah didapatkan dan harganya terjangkau masyarakat.
Kustini mendukung penuh kegiatan dan kampanye #CukupDuaTelur. Dengan upaya ini diharapkan dapat angka stunting di Kabupaten Sleman yang saat ini di angka 6,8 persen.
“Kita juga perlu kolaborasi dari semua pihak. Keberadaan bapak asuh stunting juga penting sekali. Bagi masyarakat yang mampu mari bersama-sama kita cegah stunting dengan memenuhi asupan gizi bagi ibu hamil dan bayi,” kata Kustini. Hal senada disampaikan Shodiqin, Kepala Perwakilan BKKBN DIY. ia menyebutkan upaya pencegahan stunting memerlukan sinergi dan kolaborasi dari berbagai stakeholder. Hal ini sesuai Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting yang holistik, integratif, dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi, dan sinkronisasi di antara pemangku kepentingan.
Ia juga menyampaikan stunting dapat dicegah dengan menghindari 4T, yakni terlalu terlalu muda usia pernikahan dan melahirkan, terlalu tua usia usia pernikahan dan melahirkan, terlalu dekat jarak waktu melahirkan dan terlalu banyak anak.
“Usia pernikahan untuk perempuan 21 tahun, dan 25 tahun untuk laki-laki. Dan untuk perempuan diatas usia 35 tahun lebih baik tidak melahirkan lagi. Adapun untuk jarak melahirkan antara 2 sampai 5 tahun. Sedangkan untuk jumlah anak yang kami sarankan dua anak cukup,” jelasnya.
31
May
Agenda evaluasi kalurahan inovatif masih dilakukan Bupati Kustini Sri Purnomo untuk menggali kreativitas dan potensi dari warga Sleman. Rabu, (31/5), Bupati Kustini meninjau langsung pelaksanaan kalurahan inovatif di kantor Kalurahan Margoluwih.
Tiba di lokasi, Bupati meninjau stand UMKM yang diisi oleh hasil karya masyarakat Margoluwih seperti, olahan kuliner, kreasi fashion, hingga kerajinan tangan. Usai meninjau, Bupati mengapresiasi karya masyarakat Margoluwih, terlebih lagi melihat ada beberapa produk kuliner yang berhasil didistribusikan hingga mancanegara.
“Kita patut bangga dengan hasil kreasi masyarakat di Kalurahan Margoluwih ini. Tadi ada kreasi kripik, es krim, susu, jamu, sampai ada yang diolah menjadi frozen food dan berhasil sampai mancanegara. Ini menjadi salah satu efek baik dari program kalurahan inovatif yang dampaknya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” kata Bupati.
Di samping dampak peningkatan perekonomian, Bupati berharap, melalui program kalurahan inovatif ini turut memberikan andil dalam menekan angka stunting dan pengelolaan sampah di masing-masing Kalurahan. Sehingga, Bupati Kustini mengajak masyarakat untuk terus menjaga komitmen dan dukungan bersama dalam mewujudkan Sleman yang lebih sejahtera.
Sementara itu, Lurah Margoluwih, Sunaryo, melaporkan terdapat beberapa inovasi yang telah disiapkan pihaknya, mulai dari bidang kesehatan, layanan administrasi kependudukan, sosial, pertanian, hingga pengelolaan sampah. Sunaryo menjelaskan beberapa inovasi Kalurahan Margoluwih di antaranya, Jemput Bola Masyarakat Tata Bayar Pajak (Jempol Mata Baja), Tanam Jajar Legowo (Tajarwo), Keluarga Berduka Desa Beraksi (Lukadesi), Barak Tanpa Kumuh Indah dan Nyaman (Bartakum Iman), dan lain sebagainya. ”Dengan inovasi ini, kami harap dapat menumbuhkan rasa saling memiliki di antara warga, dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan serta kenyamanan bagi masyarakat Kalurahan Margoluwih,” kata Sunaryo.