Arsip Kategori: Berita Subdomain

5
Apr

Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah di Kabupaten Sleman di setujui

Setelah melalui proses yang cukup panjang dari th 2010 Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah di setujui bersama antara Bupati dan DPRD Sleman dalam Rapat paripurna Dewan perwakilan Rakyat Daerah kabupaten Sleman yang dipimpin Ketua nya H. Koeswanto, SIP dan dihadiri oleh seluruh anggota dewan dan jajaran pejabat eksekuti di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sleman di Ruang Paripurna dewan dengan agenda penanda tangan persetujuan bersama tentang Perubahan atas peraturan daerah Kabupaten Sleman nomor 9 tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah, Bangunan Gedung dan Retribusi Izin mendirikan bangunan 5 April 2011.

Khusus untuk badan Penanggulangan Bencana Daerah memang sangat di nantikan mengingat wilayah Sleman adalah daerah yang sering terkena dapak bencana alam dan terkahir adanya erupsi Merapi di akhir tahun 2010 yan lalu. Dengan adanya BPBD ini diharapkan penangananan bencana dapat terpusat dalam koordinasinya dan juga penanganan bantuan sehingga masyarakat tidak kebingungan dalam menyampaikan laporannya.

Dalam rapat tersebut juga disampaikan laporan hasil rapat gabungan dewan Perwakilan Rakyat daerah yang dibacakan oleh Drs. Sarjono, MM yang juga Wakil ketua DPRD Sleman. Dalam laporannya dewan menyatakan bahwa secara yuridis raperda-raperda tersebut telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Namun dewan memberi catatan antara lain adanya keringanan kepengurusan IMB terhadap masyarakat miskin. Dan mendarang pemerintah untuk membentuk tim khusus menyelesaikan bangunan milik pemerintah yang belum berizin.

Sementara itu Bupati Sleman Drs. Sri Purnomo, M.Si. mengatakan pada pendapat akhirnya bahwa organisasi perangkat daerah di lingkungan Kabupaten Sleman melalui Raperda perubahan Perda no 9 tahun 2009 bertujuan untuk lebih meningkatkan penyelenggaraaan pelayanan kepada masyarakat. Bupati menambahkan bahwa penerbitan IMB untuk mengendalikan penyelenggaraan bangunan gedung dari aspek persyaratan administrasi, tata bangunan dan lingkungan. Sedangkan penerbitan sertifikat laik fungsi (SLF) untuk memenuhi aspek keandalan teknis bangunan dari segi keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan.

sumber : setwan dprd

1
Apr

Pengakhiran Diklat Prajabatan Golongan II Angkatan II Tahun 2011

Pada hari Jum’at, tanggal 01 April 2011 telah dilaksanakan Pengakhiran Diklat Prajabatan Golongan II Angkatan II Tahun 2011 bertempat di Gelanggang Pemuda (Youth Center), Bolawen, Tlogoadi, Mlati, Sleman. Acara ini dihadiri oleh Kepala Bidang Diklat beserta jajarannya. Dalam sambutannya Kepala Bidang Diklat mengingatkan kepada peserta diklat bahwa salah satu tujuan Diklat Prajabatan adalah untuk meningkatkan kompetensi yang meliputi pengetahuan, ketrampilan, sikap dan perilaku. Peserta diklat harus memiliki dedikasi dan kedisiplinan yang tinggi sebagai bekal untuk mengimplementasikan ilmu yang didapat selama 19 hari diklat prajabatan.

Lebih lanjut Kepala Bidang Diklat berpesan bahwa setelah kembali ke unit kerja masing-masing, peserta diklat harus mempunyai semangat dan motivasi kerja yang tinggi, meningkatkan kedisiplinan, serta senantiasa berhati-hati dalam bekerja agar tidak mendapat hukuman disiplin.

Selanjutnya disampaikan hasil evaluasi terhadap proses pembelajaran Diklat Prajabatan Gol II Angkatan I sebanyak 40 orang sebagai berikut :

1. Pre dan Post Test ( instrumen untuk mengetahui tingkat daya serap dan daya tangkap peserta terhadap materi pembelajaran sebelum dan sesudah mengikuti diklat), Perubahan dan kenaikan nilai rata-rata kelas dari pre test sebesar  53,08 ke post test sebesar  80,45 adalah 27,38 (69,58 %), kondisi tersebut menunjukkan bahwa ada perubahan yang signifikan berkaitan dengan peningkatan knowledge (pengetahuan) dan skill (keterampilan).

Hasil penilaian sikap dari petugas piket dan evaluasi antar peserta secara umum tingkat  kedisiplinan, prakarsa, dan kerjasama secara keseluruhan (kelas) adalah dari nilai 76,75 sampai  dengan  78,60 ( kategori  baik sampai dengan baik sekali). Adapun hasil ranking nilai sikap peserta sebagai berikut :

2. Penilaian Sikap

Hasil penilaian sikap dari petugas piket dan evaluasi antar peserta secara umum tingkat  kedisiplinan, prakarsa, dan kerjasama secara keseluruhan (kelas) adalah dari nilai 76,75 sampai  dengan  78,60 ( kategori  baik sampai dengan baik sekali). Adapun hasil ranking nilai sikap peserta sebagai berikut :

  • Ranking I dengan Nilai  78,60 a.n. Dedi Dwi Setyawan, A.Ma. dari SD Negeri Sumberwatu, Prambanan
  • Ranking II dengan nilai 78,52 a.n. Henri Mustofa, A.Ma. dari SD Negeri Cebongan, Mlati
  • Ranking III dengan nilai 78,45 a.n. Lamis Putar Putar, A.Ma. dari SD Negeri Pusmalang, Cangkringan.

Hasil rekapitulasi nilai sikap tersebut menunjukkan bahwa ada perubahan yang signifikan berkaitan dengan peningkatan attitude ( sikap dan perilaku).

3. Nilai akademik dengan kategori Baik sampai dengan Baik Sekali dengan nilai tertinggi = 80,23 atas nama Sdri. Hesti Trisnawati, A.Ma dari SD Negeri Gamol, Gamping.

4. Nilai Keseluruhan ( Nilai Sikap + Nilai Akademik).

Merupakan jumlah gabungan nilai SIKAP dengan nilai AKADEMIK dengan kategori Baik Sekali  dengan nilai tertinggi = 79,01 atas nama Sdr. Slamet Raharjo, A.Ma.Pd.SD dari SD Negeri Pencar, Ngemplak.

Memperhatikan penilaian akhir dari sikap (disiplin, kerjasama dan prakarsa) dengan bobot 60 % dan penguasaan materi  bobot 40 % serta tata tertib penyelenggaraan Diklat Prajabatan, maka dari 40 orang peserta diklat, 40 orang dinyatakan LULUS.

Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) akan diberikan pada saat acara penutupan secara serentak Gol II yang direncanakan pada hari Kamis tanggal 28 Juli 2011, sedangkan pada hari Selasa tanggal 29 November 2011 wajib mengikuti Upacara Hari Korpri di Lapangan Pemerintah Kabupaten Sleman.

Acara penutupan diklat  dan upacara tersebut dengan memakai pakaian KORPRI lengkap, sedangkan undangan akan disampaikan lebih lanjut.

sumber : bkd sleman

23
Sep

Tour de Merapi 2010 Diundur Minggu 24 Oktober 2010

Untuk mempromosikan dan menggairahkan kepariwisataan daerah, sebagaimana tahun-tahun sebelumnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman menggelar event spektakuler touring wisata bertajuk Tour de Merapi (TDM). Menurut rencana sebelumnya Tour de Merapi 2010 akan diselenggarakan Minggu 10 Oktober 2010, namun atas dasar berbagai pertimbangan pelaksanaan  Tour de Merapi 2010 diundur menjadi Minggu 24 Oktober 2010 dengan start di Lapangan Pemkab Sleman dan finish di Obyek Wisata Kaliurang.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman Drs. Untoro Budiharjo mengungkapkan bahwa upaya pengunduran dilakukan karena pada saat yang bersamaan, Minggu 10 Oktober 2010, ternyata terdapat event yang cukup besar di wilayah Sleman yaitu International Climbthon yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Propinsi DIY. Meskipun konsepnya berbeda dan masing-masing memiliki pangsa tersendiri pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman lebih mengedepankan aspek kesuksesan pelaksanaan untuk masing-masing event. Jangan sampai diwilayah yang sama terdapat event pariwisata kembar yang justru membingungkan masyarakat dan insan pariwisata.

Sehingga diharapkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman selain tetap fokus pada event Tour de Merapi 2010 juga dapat memberikan support dan kontribusi positif terhadap kesuksesan penyelenggaraan International Climbthown yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Propinsi DIY.

Diungkapkan bahwa untuk pelaksanaan event TDM 2010, sebagaimana tahun 2009 juga tidak menggandeng kabupaten tetangga sepertinya Kabupaten Boyolali, Klaten ataupun Magelang sehingga jalur yang akan ditempuh juga hanya di wilayah Sleman saja. Namun untuk kelancaran pelaksanaan TDM 2010 diantaranya untuk penyediaan fasilitas pihaknya bekerjasama dengan beberapa mitra kerja.

Untoro menambahkan bahwa meskipun tidak bekerjasama dengan kabupaten tetangga pihaknya merasa optimis akan banyak peminat yang mengikuti event tersebut. Karena event TDM sudah dilaksanakan beberapa kaliehingga memiliki komunitas pecinta touring yang hampir dipastikan mengikuti pada setiap tahunnya.

Sementara itu Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dra. Shavitri NurmalaDewi, MA mengungkapkan bahwa jarak tempuh TDM 2010 sepanjang 100 km yang melewati berbagai obyek wisata dan desa wisata diantaranya desa wisata Ketingan, Sendari, Sangubanyu, Gamplong, Brajan, Kelor, Trumpon, Tunggularum, Nganggring, Turgo, Museum Gunungapi Merapi (MGM),

Kaliurang Timur. Dengan demikian para peserta akan dapat menikmati panorama alam dan suasana alam pedesaan yang begitu mempesona. Sehingga event ini sangat cocok untuk kalangan remaja dan keluarga yang ingin refreshing sekaligus berwisata ke obyek-obyek wisata dan desa-desa wisata Sleman. TDM 2010 sangat tepat bagi mereka yang memang belum mengenal dan ingin mengetahui obyek wisata dan desa wisata yang dilewati.

Shavitri atau yang akrab dipanggil Evi menambahkan bahwa peserta TDM 2010 ditargetkan sebanyak 500 kendaraan bermotor atau 1000 orang.

Sedangkan pendaftaran terbuka untuk umum baik untuk masyarakat DIY maupun luar DIY dan dibuka hingga 20 Oktober 2010 di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman Jl. KRT Pringgodiningrat No.13 Tridadi Sleman pada hari kerja Senin – Jumat pukul 07.30 – 15.00 WIB dan TIC Jl. Malioboro. Pendaftaran sebesar Rp.100.000 dengan fasilitas 2 jaket, konsumsi, asuransi, dan kupun undian untuk memperebutkan doorprize utama 2 (dua) buah sepeda motor dan berbagai doorprize lainnya sepertinya sepeda gunung, handphone, televisi, VCD player, kipas angin, jam dinding, dll..

Evi juga mengharapkan agar para peminat TDM 2010 untuk segera mendaftarkan diri seawal mungkin mengingat pada tahun-tahun sebelumnya pihaknya sempat kewalahan menolak pendaftar. Pihaknya tidak bisa menjamin dapat memberikan fasilitas yang lengkap kepada para peserta yang mendaftar diluar target yang telah ditentukan.

sumber http://www.tourismsleman.com/main.php?lang=INA#

Isi situs bersifat informatif bukan merupakan legal opinion dari Pemerintah Kabupaten Sleman. Apabila terdapat data elektronik based yang berbeda dengan data resmi paper,
maka yang menjadi acuan adalah data resmi paper based.