Arsip Kategori: Berita Subdomain

1
Aug

Kerajinan Dompet dan Tas dari Kulit Ikan Pari di Sleman

Perajin Sleman tak hanya memproduksi kerajinan yang berbahan baku bambu, serat alam maupun mendong. terdapat beberapa perajin yang memproduksi dompet, tas dan barang lainnya yang berbahan baku kulit ikan pari, biawak, ular, maupun kulit sapi. seperti yang dikerjakan oleh  Sri Sulasmi, 44 tahun seorang warga Godean. Usaha kerajinan kulit ikan pari tersebut ditekuninya sejak  2009. Sebelumnya Sri Sulasmi dan suami berusaha di bidang pengecoran logam dan kerajinan sandal sepatu. Keterampilan membuat dompet diperolehnya dari jurusan bahan kulit, karet dan plastik akademik teknologi kulit Jogja. berbagai produk seperti tas, dompet untuk laki-laki maupun perempuan mampu dikerjakannya. Kulit ikan pari didatangkan dari Kalimantan. Harga produk tas berkisar hingga 1 juta, sedangkan dompet berkisar antara dari 200rb-450rb. Dompet untuk laki-laki berkisar  95 hingga 240 ribu rupiah. edangkan dompet dengan bahan kulit biawak harganya lebih murah yaitu untuk dompet laki-laki 70 hingga 80 ribu sedangkan untuk perempuan antara 115 hingga 200 ribu rupiah.
Pemasarannya kerajinan dompet ini sebagian untuk grosir di daerah Jawa Timur, Jawa Barat dan Kalimantan. karyawan dari kerajinan ini merupakan warga sekitar. omset dari usaha tersebut menurut Sri Sulasmi bisa mencapai 25 hingga 30 juta rupiah perbulannya.***

5
May

Konseling Gratis di Stand Pameran Dinas Kesehatan

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Dinas Kesehatan kembali turut serta membuka stand dalam Pameran Potensi Daerah Kabupaten Sleman 2011. Tema yang diusung yakni Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat menuju Terwujudnya Sleman Bangkit. Mengingat Erupsi Gunung Merapi pada akhir tahun 2010 telah berdampak luas baik ekonomis, sosial,  serta kesehatan terhadap kehidupan masyarakat di Kabupaten Sleman.

Melalui media pameran, Dinas Kesehatan mengajak kepada seluruh masyarakat khususnya di kawasan utara Kabupaten Sleman untuk kembali aktif dalam upaya pemberdayaan kesehatan. Berbagai macam poster, lealet, serta media promosi lainnya tersaji secara menarik. Bahkan pengunjung diberikan fasilitas konseling kesehatan secara gratis oleh tenaga profesional. Jenis konseling meliputi: psikologi, penyakit, gizi, farmasi dan makanan minuman, kesehatan reproduksi, Jamkesda, kesehatan lingkungan, dan layanan berhenti merokok.

Pameran dibuka dan dikunjungi pertama kali oleh Bupati Sleman tanggal 29 April dan akan berahir 8 Mei 2011 di Gedung Serbaguna Kab Sleman dan sekitar lapangan Denggung.

sumber : Dinas Kesehatan

27
Apr

Sosialisasi Menu Pangan B3A (Beragam, Bergizi, Berimbang, dan Aman)

Selasa, 26 April 2011 Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Sleman mengadakan kegiatan Sosialisasi Menu Pangan B3A (Beragam, Bergizi, Berimbang, dan Aman). Tujuan dari kegiatan ini untuk membudayakan pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi, berimbang dan aman dalam jumlah dan komposisi yang cukup guna memenuhi kebutuhan gizi untuk mendukung hidup sehat, aktif dan produktif. Kegiatan yang didanai dari APBD Kabupaten Sleman tersebut dilaksanakan di Aula Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Sleman dengan jumlah peserta sebanyak 60 orang yang berasal dari PKK desa dan kecamatan, perangkat desa, petugas kecamatan se-wilayah Sleman Barat, serta Pengawas Mutu Hasil Pertanian (PMHP) Kabupaten Sleman.

Adapun narasumber yang menyampaikan materi, yaitu: Ir. S. Riyadi Martoyo, MM, Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Sleman. Materi yang disampaikan tentang potensi komoditas pangan lokal dalam mendukung penganekaragaman konsumsi pangan;  drg. Agus Widodo dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman dengan materi manfaat pangan yang berasal dari umbi-umbian bagi kesehatan; serta DR. Suparmo dari Pusat Kajian Makanan Tradisional (PKMT) Universitas Gajah Mada Yogyakarta dengan materi tentang pola pangan beragam, bergizi, berimbang, dan aman dalam peningkatan penganekaragaman konsumsi pangan.

Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Sleman yang pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa sebagian masyarakat kita masih mempunyai pandangan bahwa ketahanan pangan diasumsikan sebatas tercukupinya pangan keluarga. Padahal Kabupaten Sleman yang saat ini surplus 80 ton gabah, fakta di lapangan masih diketemukan bayi kurang gizi, gelandangan, pengangguran, serta kemiskinan. Pangan merupakan kebutuhan hidup manusia yang paling hakiki. Makanan yang dikonsumsi seyogyanya mengandung unsur-unsur yang diperlukan oleh tubuh manusia, dengan catatan pemenuhannya dilakukan secara proporsional. Membangun ketahanan pangan merupakan satu dari sebelas prioritas pembangunan nasional jangka menengah. Negara dan masyarakat mempunyai perhatian terhadap ketahanan pangan, ketika: (1) ketersediaan dan cadangan pangan tercukupi, (2) distribusi dan akses pangan masyarakat khususnya masyarakat miskin terpenuhi, (3) terciptanya penganekaragaman konsumsi pangan, (4) perhatian terhadap potensi pangan lokal                (5) upaya penciptaan keamanan pangan. Angka kecukupan energi nasional kita sebesar 2.200 kilo kalori/hari,  sedangkan angka kecukupan energi di Kabupaten Sleman sudah mencapai 3.400 kilo kalori/hari. Kecukupan energi yang terjadi di Kabupaten Sleman seyogyanya divariasikan sesuai dengan komoditas pangan lokal.

Pada akhir sambutannya Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Sleman mengajak kepada para peserta untuk mensosialisasikan penganekaragaman pangan kepada masyarakat sekitar dengan cara mensubtitusikan variasi produk komoditas lokal guna mendukung proses terciptanya ketahanan pangan masyarakat.

sumber : Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan

Isi situs bersifat informatif bukan merupakan legal opinion dari Pemerintah Kabupaten Sleman. Apabila terdapat data elektronik based yang berbeda dengan data resmi paper,
maka yang menjadi acuan adalah data resmi paper based.