28
Oct
Sebanyak 37 ekor sapi yang selamat dari bencana erupsi Merapi hari Kamis, 28 Oktober 2010 berhasil dievakuasi. 7 diantaranya hari itu juga dijual oleh pemiliknya, sedangkan 30 lainnya saat ini dievakuasi di wilayah Umbulharjo Cangkringan sekitar 200 meter dari lokasi barak pengungsi. Sapi-sapi yang selamat ini juga langsung ditangani oleh tim dokter hewan untuk memeriksa kesehatan dan mengobati sapi yang sakit.
Dalam hari yang sama sebanyak 38 ekor bangkai sapi dari 295 sapi yang mati berhasil dikuburkan. Sisa bangkai sapi yang belum terkubur rencananya akan dikuburkan besok pagi. Penguburan sapi akan dimulai pukul 07.00 dengan menggunakan alat berat. Bila situasi kondusif, selambat-lambatnya lima hari penguburan bangkai sapi bisa diselesaikan.
28
Oct
Daftar barang keperluan barak pengungsian yang paling dbutuhkan di 7 barak pengungsian :
1. Gula Pasir
2. Teh
3. Kopi
4. Susu anak-anak
5. Susu Dewasa
6. Minuman Isotonik
7. Kasur/matras
8. Tikar/karpet
9.Peralatan Mandi
10. Pendamping Psikologis untuk anak-anak dan dewasa
Sumber : Satlak PBP Kab. Sleman.
28
Oct
Kamis siang sekitar pukul 11.00 wib, juru kuci gunung Merapi yang akrab dipanggil Mbah Maridjan dikebumikan di komplak kuburan Srunen, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Mbah Maridjan dimakamkan di sisi barat kuburan kakeknya yang bernama Parto Setiko. Bersamaan saat ia dikuburkan juga dikebumikan empat keluarga Maridjan yaitu Ngudi, Nardi, Mursiam dan Nurul.
Siang itu kuburan srunen dipenuhi para pelayat yang ingin mengantarkan jasad sesepuh kinahrejo ini.Keluarga Mbah Maridjan semua hadir termasuk istrinya Ponirah, 73 tahun. Tampak pula yang melayat adalah Abu Rizal Bakrie, Ketua Umum Partai Golkar, Sri Purnomo, Bupati Sleman, GKR Pambayun, puteri sulung Sri Sultan Hamengku Buwono X, raja Keraton Ngayogyakarta, GBPH Prambukusumo, adik Sultan dan tokoh-tokoh lainnya.
Prosesi pemakaman Mbah Maridjan dipimpin langsung oleh Bupati Sleman Sri Purnomo. Saat memimpin prosesi pemakaman Sri Purnomo menyampaikan kepada para pelayat bahwa kejadian tragis ini perlu diambil hikmahnya oleh masyarakat sehingga diharapkan tidak lagi terjadi di kemudian hari. Menurutnya kekuatan alam tidak boleh dilawan namun harus dihindari dengan cara mematuhi rambu-rambu perintah dan larangan yang sudah disampaikan oleh pemerintah. Sebelum dimakamkan dilakukan sholat jenazah yang diikuti oleh para pelayat yang hadir. Prabukusumo mewakili Keraton menyatakan penghormatan kepada Mbah Maridjan yang telah setia menjaga amanat keraton untuk menjaga budaya keraton di lereng Merapi hingga akhir hayatnya.
Sementara itu 20 orang korban erupsi Merapi lainnya dimakamkan secara masal di makam Sidorejo Umbulharjo Cangkringan.