Pada Sabtu, 30 Oktober 2010 jumlah korban meninggal dalam peristiwa erupsi Gunung Merapi bertambah 2 orang. Dengan bertambahnya korban ini maka total korban meninggal menjadi 37 orang. Satu korban meninggal di Rumah Sakit dr.Sardjito bernama Ny. Ratmi warga Umbulharjo Cangkringan. Korban sebelumnya sempat mengalami kritis akibat luka bakar yang dideritanya.

Sementara satu orang lagi meninggal yaitu Ny. Sugiyem (44 Tahun) karena mengalami kecelakaan disaat terjadi kepanikan adanya hujan abu pada Sabtu dini hari. Saat terjadi kecelakaan korban berboncengan dengan anaknya (Dwi Wahyu Septiani) yang saat inimasih dirawat di Rumah Sakit.

Berikut data korban meninggal sampai hari Sabtu 30  Oktober 2010 jam 12.00 WIB :

Kegiatan evakuasi ternak untuk sementara dihentikan mengingat kondisi Merapi yang masih meningkat aktivitasnya setelah semalam mengeluarkan awan panas dan menimbulkan hujan abu setebal satu sampai dua centimeter yang menyelimuti wilayah Yogyakarta. Sementara kegiatan yang dilakukan oleh sebanyak 288 personil TNI dari kesatuan Kodim Sleman, Bantul dan Kulon Progo serta didukung dari KOPASUS, Kavaleri, LANUD, LANAL, Sibang, PAL, melakukan kegiatan pembersihan lingkungan barak, pembenahan tenda dan pembuatan MCK. Pasukan berangkat dari Posko Utama Pakem yang sebelumnya dilakukan apel yang dipimpin oleh Komandan Kodim Sleman.

Sementara itu kunjungan Menteri Perhubungan yang sedianya akan dilakukan pagi ini kemungkinan batal mengingat bandara Adi Sucipto untuk sementara ditutup dengan adanya hujan abu yang menyelimuti Wilayah Yogyakarta.

Pagi ini juga dilakukan pengembalian pengungsi ke Barak Hargobinagun yang tadi malam sempat diturunkan ke balai desa Sinduharjo. Hingga saat ini bantuan logistic dari berbagai pihak juga masih mengalir.

Ke 13 pasien tersebut, RS Sardjito merawat 5 pasien (4 luka bakar & 1 kecelakaan), Bethesda merawat 2 pasien luka bakar, Panti Nugroho merawat 5 pasien, dan RS Grashia masih merawat 1 pasien.