30
Oct
Forum Kabag Pelayanan Umum Desa Se Kabupaten Sleman memaknai Hari Sumpah Pemuda dengan aksi peduli terhadap warga Sleman yang menjadi korban dan terpaksa menjadi pengungsi karena aktifitas Gunung Merapi yang mengalai erupsi. Kepedulian ini diwujudkan dengan mengadakan kunjungan ke Barak Pengungsian Girikerto Turi, Kamis, 28 Oktober 2010, bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda disertai dengan pemberian bantuan berupa biscuit, susu cair (kotak), mis instant, minuman kesehatan, pempers, pembalut wanita dan minyak kayu putih.
Ketua Forum Sugiyatna, yang merupakan Kabag Umum Margoagung Seyegan mengatakan bahwa pemberian bantuan ini masih relative kecil karena bersifat spontan. Hanya dengan mengandalkan saling kirim pesan singkat (SMS), maka sehabis upacara, Kabag Pelayanan Umum dari masing-masing Desa berkumpul di Desa Bangunkerto Turi dan secara sukarela menyumbang dan uang yang terkumpul langsung dibelanjakan dan disalurkan di Barak Pengungsian Girikerto Turi, setelah sebelumnya Nanang Kabag Pelayanan Umum Donokerto Turi berkoordinasi dengan Camat Turi.
Sugiyatno menambahkan bahwa karena ini bersifat spontan maka belum semua Kabag Pelayanan Umum bias berpartisipasi, yakni baru 15 yakni Tridadi, Tlogoadi, Condongcatur, Caturtunggal, Pondokrejo, Merdikorejo, dan 3 desa dari Kecamatan Minggir dan 4 Desa dari Kecamatan Turi. Sugiyatno menatakan aksi ini merupakan rintisan dan akan diadakan aksi serupa dengan koordinasi lebih baik, sehingga lebih banyak melibatkan Kabag Pelayanan Umum Se Kabupaten Sleman. Untuk itu diharapkan rekan-rekan Kabag Pelayanan Umum khususnya, yang mau ikut aksi peduli lanjutan bias menyalurkan/mengumpulkan uang ataupun barang langsung kesaya atau Sri Hartati Kabag Pelayanan Umum Tridadi atau ke Moko Kabag Pelayanan Umum Tlogoadi.
Sementara itu Moko selaku Bendahara Forum mengatakan aksi ini juga sebagian didukung dari Kas Forum yang ada dan Bambnag Kabag Pelayanan Umum Caturtunggal berharap bahwa kepedulian ini bias menjadi inspirasi bagi forum-forum serupa untuk bergerak dan membantu korban Merapi atau bencana lain.
30
Oct
Meletusnya gunung merapi, hal yang dikhawatirkan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Sleman adalah keselamatan sumber airnya, bersyukur pada letusan Selasa sore sumber air utamanya yakni mata air Umbul Wadon di dasar Kali Kuning yang posisinya berada di antara Kali Gendol dan Kali Bebeng tidak mengalami masalah baik debit maupun kualitasnya.
Jatah air untuk PDAM Sleman yang hanya 70 Lt/dt tersebut saat ini pas-pasan untuk melayani masyarakat sebanyak 30.000 jiwa mulai dari Kecamatan Pakem, Ngemplak, Sleman, Mlati, sampai Depok dan Kecamatan Kalasan. Karena jatah air yang pas-pasan tersebut maka mohon dimaklumi jika banyak masyarakat yang terpaksa tidak dapat dipenuhi permintaannya.
Ketika ditanya mengapa PDAM Sleman yang nota bene sebagai pemilik sumber justru jatahnya lebih lecil, dan berapa jatah untuk PDAM Kota Yogyakarta serta berapa pelanggannya yang berada di wilayah Kabupaten Sleman seperti di perumahan Merapi View, Asrama Militer 403, UPN dll dan bagaimana kompensasi atau restribusinya seperti menengemuka dalam pandangan umum Sidang Paripurna DPRD Kabupaten Sleman kemarin, suratno direktur PDAM tidak bersedia menjawab.
Walaupun demikian banyaknya pengungsi di Desa Hargobinangun yang mengalami kesulitan air karena sumber air bersih dari sungai sekitar tidak memungkinkan akibat tercemar abu vulkanik maka PDAM Sleman berupaya mengatasi hal tersebut dengan pemasangan jaringan pipa baru. Pemasangan pipa yang sedianya dilakukan Selasa malam terpaksa dibatalkan karena gunung Merapi meletus sehingga terjadi kepanikan yang luar biasa dan baru tadi malam dilaksanakan dengan memotong jalan Kaliurang.
Sedangkan untuk membantu keperluan air bersih di barak-barak pengungsian karena PDAM hanya memiliki satu unit mobil tangki apalagi dalam kondisi darurat seperti saat ini maka PDAM Sleman menyediakan bantuan untuk pengambilan air melalui truk tangki yang lokasinya di Reservoir Beji, Jalan Kaliurang KM 16 ke barat 300 mtr. Beberapa truk tangki telah memanfaatkan fasilitas tersebut hanya pesannya mohon pengambilannya dilakukan dengan jelas dan teratur supaya distribusi air kepada masyarakat lainnya tidak terganggu.
30
Oct
SD Kiaran, Wukirsari, Cangkringan difungsikan sebagai barak pengungsian sejak Jumat, 31 Oktober 2010 dini hari tadi. Namun demikian dengan bertambahnya jumlah pengungsi, fasilitas MCK di barak Kiaran belum memadai. Oleh karena itu, masyarakat atau lembaga diharapkan dapat memberikan bantuan berupa MCK portable kepada Barak Kiaran, Wukirsari.