Arsip Kategori: Berita Seputar Gunung Merapi

Untuk Informasi Selengkapnya tentang Penanganan Bencana Gunung Merapi 2010 :
2
Nov

Data Kerusakan Rumah Update 2 November 2010


No

Kecamatan

Desa

Dusun

Jumlah KK/jiwa

Jumlah Rumah

Total

Rusak

I

Cangkringan

Umbulharjo

Pelemsari

80/261

150

135



Kepuharjo

Kaliadem

144/432

144

72



Glagaharjo

Kalitengah Lor

148/424

155

75




Kalitengah Kidul

82/283

108





Srunen

122/375

130





jumlah

576/1775

687

282

Catatan : Jumlah rumah lebih banyak dari jumlah KK, karena warga memiliki rumah penginapan selain rumah.

Sumber : Dinas PUP Kab. Sleman

2
Nov

Disbudpar Kemas Hiburan di Barak-Barak Pengungsian

Dalam upaya memberikan hiburan terhadap para pengungsi di barak-barak pengungsian akibat bencana alam erupsi Gunung Merapi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman berupaya mengemas dan menyajikan serangkaian hiburan. Hal tersebut dimaksudkan untuk memberikan “mental healing” atau penyembuhan kondisi mental kepada para korban yang secara psikologis mengalami kesedian atau bahkan trauma. Acara tersebut terselenggara berkat kerjasama dengan pihak-pihak terkait yaitu Panitia Natal Kabupaten Sleman, Dewan Kebudayaan Kabupaten Sleman, dan Polda DIY. Demikian dikatakan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman, Selasa 2 November 2010 dikantornya.

Untoro menambahkan bahwa meskipun merupakan hiburan yang sederhana dan untuk sementara hanya dilakukan sekali dimasing-masing barak diharapkan dapat menghilangkan kedukaan yang selama ini dialami warga di pengungsian.

Adapun jadwal pentas seni di barak-baran pengungsian, diagendakan sbb: Rabu 3 November 2010 pukul 19.00 WIB di Barak Pengungsian Kepuharjo disajikan elektone, Dagelan oleh Dalijo CS dan Wayang Kulit oleh dalang Ki Wakijan.

Kamis 4 November 2010 pukul 19.00 WIB di Barak Pengungsian Glagaharjo Cangkringan dipentaskan sajian elektone dan dagelan oleh Dalijo CS. Kamis 11 November 2010 pukul 19.00 WIB dipentaskan elektone “Fortuna” di Barak Pengungsian Girikerto Turi dan pada hari dan jam yang sama diagendakan acara tradisional Tumpeng Wilujengan dan pertunjukan wayang kulit oleh dalang Ki Bayu Supriyatman di Barak Pengungsian Hargobinangun Pakem. Sedangkan Jum’at 12 November 2010 pukul 19.00 WIB dipentaskan elektone “Fortuna”.

Untoro menambahkan bahwa mengingat keberadaan pengungsi di barak-barak pengungsian dalam jangka waktu yang belum diketahui, maka pihaknya mengharapkan agar lembaga, organisasi sosial ataupun perorangan yang berminat untuk menyumbangkan hiburan dalam bentuk apapun kepada para korban erupsi Gunung Merapi di barak-barak pengungsian agar menghubungi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman Cq. Aji Wulantoro, SH selaku Kepala Bidang PBNT Disbudpar Sleman di Jl. Pringgodiningrat No.13 Beran Sleman Telp. 0274-868405  Pesawat 1212.-

2
Nov

Pemerahan Susu Masih Tetap berlangsung

Pada hari Senin, 1 November 2010, aktivitas warga Kaliadem dalam memerah susu sapi masih tetap berlangsung dalam situasi awas Merapi. Walaupun saat ini sapi dari wilayah Kaliadem diungsikan ke kandang ternak Dusun Petung Kepuharjo Cangkringan, selesai merah susu warga selanjutnya kembali ke barak pengungsian sekitar pukul 16.00 WIB. Namun menurut warga susu yang dihasilkan saat ini menurun drastis hingga hanya menghasilkan 1/4 nya saja saat berada ditempat pengungsian ternak akibat adanya letusan gunung Merapi karena stres dan makanan tidak seperti saat kondisi normal yakni makanan hijau terjamin sehingga ternak kenyang dan bisa menghasilkan susu yang banyak.

Saat ini susu yang masih bisa diperah warga Kaliadem dikandang pengungsian hanya 25 ekor dan bila ditambah dengan pedet , sapi yang belum bisa diperah dan sapi jantan keseluruhan sapi yang masih hidup sekitar 200 ekor. Sementara sapi yang ada di barak pengungsian ternak Umbulharjo saat ini mencapai 20 ekor sapi.

Isi situs bersifat informatif bukan merupakan legal opinion dari Pemerintah Kabupaten Sleman. Apabila terdapat data elektronik based yang berbeda dengan data resmi paper,
maka yang menjadi acuan adalah data resmi paper based.