Catatan: Pengungsi Mandiri belum dapat dilakukan pendataan karena tersebar diberbagai lokasi bahkan sampai ke luar wilayah Kabupaten Sleman.

Sumber: Satlak PB Kab. Sleman.

Korban meninggal akibat erupsi gunung Merapi tahun 2010 ini sampai hari Senin 8 November 2010 menjadi 140 orang. Dari jumlah ini, 135 orang meninggal akibat luka bakar yang diderita karena terkena awan panas dan material saat terjadi erupsi gunung Merapi. Sedang selebihnya yaitu 4 orang meninggal karena penyakit jantung dan 1 orang karena kecelakaan saat mengungsi.

Dari 140 korban meninggal ini, 40 orang korban merupakan korban sampai 4 November 2010 sedangkan 100 orang meninggal merupakan korban pasca erupsi gunung Merapi pada dini hari tanggal 4-5 November 2010.

Sementara itu saat ini sebanyak 76 orang luka berat masih dirawat di rumah sakit.

Berdasarkan Laporan Aktivitas G. Merapi 8 November 2010 pukul 12:00 WIB yang diterbitkan oleh Badan Geologi Kementrian ESDM RI, rekomendasi jarak aman untuk pengungsian masih radius 20 km.

Pusat vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi juga merekomendasikan agar tidak ada aktivitas penduduk di daerah rawan bencana III, khususnya yang bermukim di sekitar alur sungai (ancaman bahaya awanpanas dan lahar) yang berhulu di G. Merapi sektor Tenggara, Selatan, Barat Daya, Barat dan Baratlaut dalam jarak 20 km dari puncak G. Merapi meliputi, K. Woro, K. Gendol, K. Kuning, K. Boyong, K. Bedog, K.Krasak, K. Bebeng, K. Sat, K. Lamat, K. Senowo, K. Trising, dan K. Apu.

Masyarakat diminta tidak panik dan terpengaruh dengan isu yang beredar mengatasnamakan instansi tertentu mengenai aktivitas G. Merapi dan tetap mengikuti arahan dari pemerintah daerah setempat yang selalu berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.