Pembangunan bidang perindustran, perdagangan dan koperasi ternyata menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini terungkap pada saat kunjungan Orientasi wakil Bupati, Yuni Satia Rahayu ke Dinas Perindagkop dan Dinas Kesehatan, beberapa waktu lalu. Berdasarkan data pada pertengahan tahun ini (per Juli 2010) bidang perdagangan khususnya pada perkembangan eksport telah mencapai nilai US $ 29,802,691.43 sedangkan pada tahun 2009 (selama 12 bulan) mencapai US$ 43,851,293.33. Ini berarti jumlah eksport yang dilakukan oleh 37 eksportir tersebut telah mencapai 67,9.% dari capaian tahun 2009. Produk ekspor yang mendominasi yaitu garment, mebel kayu dan sarung tangan kulit.

Sementara itu, di bidang perindustrian, pertumbuhan industri di pertengahan tahun 2010 juga menunjukkan peningkatan. Kondisi pada bulan Juni 2010 memperlihatkan bahwa jumlah industri kecil dan rumah tangga meningkat menjadi 15.058 unit usaha meningkat 46 unit usaha dari tahun 2009 yang hanya 15.012 unit usaha, Sedangkan jumlah industri menengah besar meningkat menjadi 107 unit usaha, meningkat 7 unit usaha dari tahun 2009 yang hanya 100 unit usaha.

Peningkatan jumlah industri ini juga berlaku pada penyerapan tenaga kerja, nilai produksi, nilai tambah dan nilai bahan baku. Sebagai gambaran, penyerapan tenaga kerja hingga bulan Juni 2010 mencapai 63.961 (meningkat 706 tenaga kerja), sedangkan tahun 2009 mencapai 63.255 tenaga kerja.

Pada kesempatan tersebut, Yuni Satia Rahayu yang akrab dipanggil Bu Neny mengatakan bahwa Dinas Perindagkop diharapkan melakukan pemberdayaan masyarakat secara optimal terutama untuk industri skala kecil dan mikro. Kondisi krisis global mendorong industry kecil dan koperasi untuk semakin meningkatkan daya saingnya melalui berbagai upaya yang perlu pendampingan dari Dinas Perindagkop. Demikian pula dengan karang taruna yang kreatif dan sering mengikuti kejuaraan-kejuaraan nasional juga perlu pendampingan dalam hal pelatihan, produk dan pemasarannya.