Dusun Pendulan Sumberagung Moyudan Menang Lomba Program Kampung Iklim
Dusun Pendulan, Sumberagung, Moyudan terpilih menjadi salah satu pemenang dalam lomba Program Kampung Iklim (Proklim) yang diadakan oleh Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia. Berkenaan dengan hal tersebut, dua orang tokoh masyarakat Pendulan yakni Ibu Suharjiyem selaku Ketua Bank Sampah Pendulan Berseri dan Ibu Murdaningsih selaku istri Kepala Dukuh Pendulan akan menerima penghargaan program kampung iklim di Auditorium Manggala Wanabakti Jl. Jend. Gatot Subroto Jakarta pada hari Kamis s.d Jumat pada tanggal 1-2 Desember 2016.
Sebelum berangkat ke Jakarta, keduanya melakukan Audiensi dengan Bupati Sleman Sri Purnomo didampingi Untung Basuki Rahmat selaku anggota DPRD Sleman dan Bapak Wagiharto selaku Kepala Dukuh Pendulan dan pada Rabu, 30 November 2016.
Sri Purnomo merasa bangga dengan keberhasilan Dusun Pendulan dalam memenangkan lomba tingkat nasional tersebut. Keberhasilan ini akan mendorong daerah lain yang berada di wilayah Sleman untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup. Kegiatan yang telah dilakukan hendaknya dapat dilakukan secara terus menerus, bahkan mungkin perlu untuk ditingkatkan lagi. Sehingga juga dapat meningkatkan nilai ekonomis bagi masyarakat.
Hal tersebut karena Dusun Pendulan melakukan program diantaranya dalam pengelolaan limbah komunal, pengelolaan bank sampah, gerakan mitigasi adaptasi terhadap lingkungan untuk mengatantisipasi bahaya-bahaya penyakit menular karena pengaruh cuaca buruk dengan upaya pemeriksaan jentik secara rutin dilakukan bekerja sama dengan Puskesmas. Selain itu, juga dilakukan pemanfaatan lahan pekarangan rumah dengan sistem tanam polybag yang dapat mengefektifkan pupuk sehingga terserap tanaman dan menghasilkan buah, sayuran maupun tanaman obat keluarga (TOGA). Di wilayah ini untuk program Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) komunal telah mencakup 57 sambungan, sehingga dapat mendukung program Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Menurut Surharjiyem, dalam pegelolaan sampah di kampungnya telah dilaksanakan sistem pemilahan sampah di masing-masing rumah tangga yang kemudian disetorkan ke Bank Sampah. Keberadaan Bank Sampah saat ini juga mendapat respon yang positif dari masyarakat setempat. Masyarakat sendiri juga sudah memiliki kesadaran yang tinggi terhadap pengelolaan sampah, karena sampah rumah tangga juga memiliki nilai ekonomis bila dipilah dan dipilih yang masih bisa dimanfaatkan.