Dengan mengundang beberapa nara sumber baik dari DIY maupun luar DIY Dinas kesehatan Kabupaten Sleman mengadakan Worshop Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu(SPGDT) di Hotel Prima SR selama dua hari (28-29 November 2016). Worshop diikuti oleh 52 peserta dari Rumah Sakit. Puskesmas Rawat Inap /Puskesmas Pra rawat Inap dan instansi terkait. Workshop itu sendiri dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman dr. Mafilindati Nuraini, M.Kes.

Dalam pembukaannya Kepala Dinkes Sleman antara lain menyampaikan dengan workshop tersebut diharapkan pelayanan terhadap masyarakat terutama bidang kesehatan akan lebih baik daan yang terpenting teritegrasi dengan baik. Hal tersebut semata mata untuk memberikan pelayanan dan kemudahan bagi masyarakat. Lebih lanjut disampaikan bahwa selama ini pelayanan kesehatan terutama di Puskesmas di kabupaten sleman sudah cukup baik, namun perlu diitngkatkan lagi dengan secara terintegrasi.

Disampaikan pula bahwa dalam pelayanan kesehatan diharapkan membuat inovasi baru yang mudah dan cepat dan akurat dengan sentuhan Teknologi Informasi yang mudah diaksep oleh masyarakat. Dan yang jelas bisa membangun pelayanan publik yang lebih baik. Undtuk maksud tersebut Dinas kesehatan Sleman akan membentuk SES ( Sleman Emergency Service) agar sistem informasi pelayanan kesehatan terintegrasi yang bisa diakses masyarakat.

Yang jelas SES akan dioptimalkan pada tahun 2021, dan mulai sekarang harus dipersiapkan.Sedangkan alur pelayanan SES nantinya dibentuk Call Center yang ada di Dinas kesehatan Kabupaten sleman, masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan langsung menghubungi caall center , di call center tersebut petugas jaga dan kesehatan stanbay 24 jam, apabila ada panggilan petugas jaga akan menghubungi Ambulan terdekat yang ada di Puskesmas dan sampai lokasi panggilan/kejadian maksimal 30 menit. Untuk tahap awal Dinas kesehatan bekerjasama dengan 4 rumah sakit (RSUD Sleman, RSUD Prambanan, RS PDHI dan RS PKU Gamping dan 6 Puskesmas rawat inap.

Bertindak sebagai nara sumber pada workshop tersebut  kepala Dinas kesehatan Kabupaten Sleman,  Kudiyana, SKM.MSc dari Dinkes DIY dengan materi  kebijakan dalam Implementasi SPGDT di DIY, dr. Supriyantoro Sp.P.MARS dengan materi Taahapan strategis  penerapan SPGDT di kabupaten sleman. Sedang pada hari kedua Selasa (29/11) dengan materi Praktek Manajemen Emergensi di kota Yogyakarta, dr. Bobi Prabowo, Sp.EM  dengan materi  Penerapan SPGDT di Kaabupaten Tulungagung dan dr. Haandoyo Pramusinto, Sp.B dengan materi membangun SPGDT antar RS-Implementasi, kendala daan tantangaannya.