Kemitraan antara pengusaha besar dan UKM di Sleman terus dikembangkan dengan tujuan untuk menjalin kerjasama yang menguntungkan. Kemitraan ini dituangkan dalam bentuk perjanjian kesepakatan/MOU. Untuk merealisasikan kemitraan ini Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Sleman memfasilitasinya dalam bentuk penandatanganan perjanjian kerjasama antara pengusaha besar dengan UKM Kabupaten Sleman. Hal itu disampaikan Purwatno, SH, Kepala BPMPPT Sleman dalam acara penandatanganan perjanjian kerjasama antara pengusaha besar dengan UKM Kabupaten Sleman yang dilaksanakan di Rich Hotel disaksikan oleh Bupati Sleman, Senin, 28 November 2016.

Purwatno menyampaikan ada 4 PMDN yang bermitra dengan 15 UKM dan 2 PMA sebagai tamu peninjau. Yakni Gendhis Natural Bags bermitra dengan pengrajin tas dan pendukungnya sebanyak 8 UKM seperti jasa tenun, rajut, sablón sum dan jahit finisihng. PT YOGYA Presisi Teknikatama Industri (YPTI) komponen logam dan injection plastik industria sparepart bermitra dengan pengrajin alat tepat guna 3 UKM yakni berupa casting, tungsten/pengelasan listrik, analog dengan komputer, pembuatan profil, radius, silindris, mur, baut, bubut las dll. PT Garuda Mitra Sejati/JCM bermitra dengan 3 UKM dengan memberikan space pada room pasar Jogja yakni batik Allusan, Jasa Dekor dan Kuliner. PT PC GKBI Medari bermitra dengan UKM pengrajin mukeno dengan fasilitasi pengadaan bahan baku, bimbingan motivasi dan manajemen. Serta 2 PMA yakni PT Lesax Nesia Jaya Ind. Sarung tangan golf memiliki embrio mitra dengan pengrajin asesoris dan Hotel Easpacrk memiliki embrio bermitra dengan 2 tenan yakni gudeg Yu Jum dan Ayam Goreng Mbok Berek.

Sementara itu Bupati Sleman Drs. H. Sri Purnomo dalam sambutannya mengatakan     Sleman merupakan kawasan yang strategis sehingga  berpeluang bagi pengembangan investasi. Sleman juga memiliki prospek secara ekonomi, merupakan  pilihan tepat bagi tujuan pendidikan serta memiliki beragam obyek wisata. Sleman juga menyimpan beragam potensi yang siap untuk digali dan dikembangkan. Oleh karena itu, Sleman sangat terbuka dan berpotensi bagi pengembangan usaha-usaha kreatif.

Berbagai program kebijakan yang telah dikembangan adalah untuk menciptakan iklim usaha yang terbuka, kondusif dan aman. Berbagai regulasi telah disiapkan untuk mendukung upaya ini seperti pola pengaturan pajak dan restribusi yang berimbang, yang tentunya sangat mendukung dunia usaha. Keunggulan lain adalah karena Sleman juga merupakan tujuan pendidikan maka ketersediaan tenaga kerja dengan skill yang mendukung usaha selalu melebihi daerah lain.  Selain itu, infrastruktur pendukung usaha seperti sarana dan prasarana transportasi menjadikan Sleman mudah diakses.

Bupati juga menyampaikan bahwa kegiatan perekonomian masyarakat dari tahun 2015 tumbuh cukup baik. Pada tahun 2015 perekonomian daerah tumbuh 5,28%.  Hasil upaya menjaga keberlanjutan kegiatan perekonomian masyarakat, dilihat dari PDRB Kabupaten Sleman atas dasar harga berlaku selama 5 tahun terakhir setiap tahun mengalami peningkatan cukup stabil. Pada tahun 2015  sebesar 21,417 trilliun rupiah. Demikian pula PDRB atas harga konstan rata-rata meningkat 8.287 trilliun rupiah pada tahun 2015. Peningkatan tersebut secara langsung meningkatkan  pendapatan perkapita atas dasar harga berlaku sebesar Rp 18.34 juta pada tahun 2015. Sedangkan PDRB perkapita harga konstan pada tahun 2015 sebesar Rp 6,79 juta.

Perkembangan penanaman modal di Kabupaten Sleman selama 5 tahun terakhir, baik investasi PMA, PMDN maupun Non PMA/PMDN mengalami peningkatan baik jumlah unit usaha maupun nilai investasi. Jumlah unit usaha PMDN pada tahun 2015 adalah 57 unit. Sedangkan nilai investasi pada tahun 2015 menjadi US$ 233 juta mengalami kenaikan sebesar 0,68% dibanding tahun 2014. Demikian juga penyerapan tenaga kerja PMDN, pada tahun 2015 adalah 11.913 orang.