Nov
28
Tingkatkan Destinasi Wisata, Budpar Gelar Merapi Night Festival
Berbicara mengenai musik tidak terlepas dari keselarasan, harmonisasi dan perasaan. Musik merupakan bahasa yang global dimana musik sebagai wujud menyampaikan perasaan, situasi dan keadaan yang digambarkan secara imajinatif dengan satu keselarasan dan perekat satu kesatuan dan kebersamaan, karena musik tidak memandang perbedaan. Dari musik pula melalui pagelaran atau sebuah even dapat mengangkat potensi suatu daerah. Seperti yang dilakukan Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta bersama Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman bersinergi dengan 51 lintas komunitas serta pegiat wisata yang ada di Cangkringan menggelar acara pertunjukan musik Jazz “Merapi Nite Festival” bertajuk “Jazz Coffee and Community” di Pagerjurang, Umbulharjo, Cangkringan Sleman pada Minggu malam (27/11).
Acara yang terbuka secara gratis untuk pengunjung ini dikemas dalam bentuk sajian musik jazz etnik yang menonjolkan citarasa budaya dengan menampilkan penyayi jazz kawakan Iga Mawarni dan gitaris Kadek Rihardika serta penampilan musisi-musisi muda berbakat dari komunitas Jazz Mben Senen. Wardoyo selaku Kepala Seksi Objek Daerah Tujuan Wisata, Dinas Pariwisata DIY mengharapkan acara Merapi Nite Festival dapat mendukung peningkatan kunjungan ke destinasi wisata di Lereng Merapi serta meningkatkan daya kreasi pelaku musik. “Musik adalah salah satu media ungkapan kesenian yang mencerminkan budaya pendukungngnya. Didalam musik terkandung nilai dan norma yang menjadi bagian dari proses enkulturasi budaya baik dalam bentuk formal dan informal. ”, jelas Wardoyo.
Wardoyo menambahkan bahwa Merapi Nite Festival sedikit banyak meniru konsep perhelatan yang digelar di beberapa daerah. Seperti, Jazz Gunung di Bromo, Jazz Atas Awan di Dieng, maupun Jazz Hutan di Bogor. “Kami rancang acara ini sebagai event tahunan dan menjadi ikon konser jazz DIY skala nasional. Nantinya event ini bisa didaftarkan ke Kementerian Pariwisata sebagai kalender event nasional,” kata Wardoyo.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sleman, Ayu Laksmi Dewi mengatakan, acara Merapi Nite Festival merupakan bagian dari rentetan agenda akhir tahun di Sleman yang merupakan upaya untuk meningkatkan daya tarik wisata di Sleman dengan kemasan tersendiri yang berujung pada semakin lamanya waktu tinggal wisatawan. Ayu meyakini agenda tersebut ke depan sangat potensial untuk disinkronkan dengan paket desa wisata maupun industri perhotelan.
“Apalagi, Sleman kan sekarang masih sangat minim event malam hari. Harapannya tentu saja bisa mendongkrak lama tinggal wisatawan,” kata Ayu.
Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun yang hadir secara langsung membuka acara tersebut menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya pertunjukan musik jazz Merapi Nite Festival. Menurutnya selain sebagai wadah para musisi jazz untuk berekspresi dan berinteraksi, acara tersebut juga memberikan manfaat bagi masyarakat lokal. Selain sebagai tontonan yang menghibur masyarakat, disisi lain dapat memberikan manfaat secara ekonomi karena masyarakat dapat menawarkan berbagai potensi dan produk lokal yang dimiliki seperti dibukanya stand Kopi Merapi.