Pemerintah Kabupaten Sleman menyelenggarakan kegiatan Buka Puasa Bersama Kyai, Ulama, Rois dan Penyuluh Agama Islam, Minggu, 5 Sept 2010 di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman. Hadir pula dalam acara ini Camat serta Kades Se Kabupaten Sleman, Ketua DPRD Sleman, Sekda, Kepala Dinas/Instansi Pemkab Sleman serta pimpinan ormas Islam di Kabupaten Sleman. Dalam kesempatan ini juga disampaikan bantuan untuk Kyai Pimpinan PP sejumlah 101 orang masing-masing menerima Rp 750 ribu, ulama non PP sejumlah 28 orang masing-masing Rp 500 ribu, Kaum Rois sejumlah 2.624 orang masing-masing menerima Rp 250 ribu dan Penyuluh Agama Islam sejumlah 432 orang masing-masing sebesar Rp 100 ribu. Juga disalurkan bantuan dana BAZ Sleman sebesar Rp 59 juta untuk fakir miskin. Bantuan diserahkan oleh Bupati Sleman Drs. H. Sri Purnomo, MSI didampingi Ketua DPRD Sleman, Kuswanto, SH.

Bupati Sleman dalam sambutannya mengemukakan bantuan yang diberikan kepada pra ulama merupakan salah satu ungkapan terima kasih kepada yang telah ikut terlibat secara aktif dalam memberikan pelayanan sosial pada masyarakat. Sebagai perwujudan tali kasih yang dapat mempererat tali silaturahmi dan kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan para ulama, kaum rois, kyai pimpinan pondok pesantren serta para penyuluh agama.

Sri Purnomo menambahkan, Sleman yang sejahtera, lestari dan mandiri merupakan visi yang harus senantiasa dipegang teguh tidak hanya oleh pemerintah tapi juga oleh masyarakat. Sejahtera dimaksudkan sebagai suatu kondisi wilayah dan masyarakat yang terpenuhi kebutuhan lahiriah, batiniah, dunia dan akhirat. Sejahtera batiniah merupakan tantangan yang justru lebih berat. Oleh karena itu perlu dukungan para Kyai dan Ulama.

Profesi sebagai pengasuh pondok pesantren, kyai/ulama dan rois lebih merupakan pekerjaan sosial. Mengingat apa yang didapatkan dari profesi tersebut bukanlah materi yang melimpah namun jika  dilaksanakan dengan ikhlas, maka pahala yang besar telah menunggu. Pekerjaan ini intinya adalah mempedulikan kondisi orang lain agar orang tersebut menjadi lebih baik. Pekerjaan ini dapat dikatakan berat, namun dapat pula dikatakan ringan. Berat karena merupakan tempat bertanya, tempat meminta pendapat dan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang menyangkut masalah agama. Konsekuensi dari hal ini adalah memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas mengenai agama Islam daripada orang awam.