Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun melakukan peletakkan batu pertama pada acara launching rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Murangan VIII, Triharjo, Sleman, Selasa 15 November 2016 dalam acara bedah rumah di Kec. Sleman. Program bedah rumah ini merupakan salah satu upaya penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Sleman yang saat ini terus dilakukan.

“Pemkab Sleman berupaya memfasilitasi dan mendorong masyarakat agar mampu mandiri, berkarya, berusaha serta dapat memanfaatkan potensi yang dimiliki secara optimal dan berkesinambungan. Melalui program-program pemberdayaan ini pula, masyarakat diharapkan turut aktif berpartisipasi dalam pembangunan dan bersama-sama pemerintah mewujudkan kesejahteraan,” jelas Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun.

Lebih lanjut Muslimatun menyampaikan bahwa berdasarkan pada pendataan yang dilaksanakan di tahun 2014, jumlah total Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang sudah ditangani sebanyak 3.295 unit dari 9.086 unit. Untuk program bantuan Rumah Tidak Layah Huni (RTLH) TA. 2016 akan disalurkan bantuan ke 86 desa di 17 kecamatan dengan jumlah penerima sebanyak 419 unit. Alokasi dana sebesar Rp 6.285.000.000,- dan masing-masing penerima bantuan mendapatkan Rp 15juta dengan rincian untuk rumah Rp 11,5juta dan untuk jamban Rp 3,5juta.

Sementara itu Camat Sleman Drs. Iriansyah menyampaikan bahwa kegiatan bedah rumah yang merupakan bantuan CSR dari Bank BPD DIY cabang Sleman dan Bank Sleman tersebut memberikan bantuan pada 4 (empat) rumah di wilayah Kecamatan Sleman yakni Boiman (Murangan VIII), Hardono (Murten), Sanikem (Kleben) dan Juwarsam (Kepanjen) dengan masing-masing sasaran memperoleh bantuan sebesar Rp 10.000.000.

Iriansyah mengatakan bahwa kegiatan bedah rumah yang dilaksanakan merupakan integrasi dari seluruh aspek dalam kampung KB. Menurutnya pembentukan Kampung KB hakikatnya merupakan upaya membumikan program KB untuk mendekatkan akses pelayanan kepada keluarga dalam Kampung KB dan mengaktualisasikan 8 fungsi keluarga dengan menggunakan pendekatan culture. “Delapan fungsi keluarga yakni fungsi agama, sosial, cinta kasih, perlindungan, ekonomi, pendidikan, pelestarian lingkungan dan fungsi reproduksi,” tutur Bapak Iriansyah.

Iriansyah menambahkan bahwa dalam kegiatan bedah rumah tersebut ada beberapa rangkaian kegiatan yang meliputi pengukuhan forum silaturahmi takmir masjid Kec. Sleman, pencanangan Jam Belajar Masyarakat (JBM), pencanangan kampung Keluaga Berencana (KB), peletakan batu pertama RTLH, serta deklarasi Desa Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). “Tujuan bedah rumah yang kaitannya dengan pencanangan Kampung KB adalah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat ditingkat kampung melalui program kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga serta pembangunan sector terkait dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas”, tuturnya.