Perkembangan jaman telah merubah banyak karakter masyarakat, termasuk dalam hal berbelanja. Sebagian besar sekarang mulai beralih ke pusat-pusat perbelanjaan modern, supermarket, mini market dan belanja online. Meskipun demikian, ternyata pasar-pasar di Sleman masih disukai dan masih cukup banyak warga Sleman yang lebih suka melakukan sistem jual beli dengan cara tradisional. Hal ini dikarenakan pasar tradisional masih menawarkan banyak hal, seperti harga yang lebih murah, interaksi antar manusia yang lebih intens, sistem tawar menawar yang memang memberikan keasyikan tersendiri bagi yang menyukainya, serta karena memang banyak jenis barang yang cuma bisa didapat di pasar tradisional. Hal-hal seperti ini tidak bisa didapat di pasar swalayan atau pusat perbelanjaan modern lainnya.
Denyut kehidupan pasar tradisional di Sleman inilah yang coba ditangkap oleh ratusan fotografer dalam mengikuti lomba foto Pasar Tradisional. Lomba foto yang diselenggarakan Bagian Humas Pemkab Sleman ini telah berlangsung 19 September s/d 15 Oktober lalu, diikuti ratusan peserta yang selain fotografer dari DIY juga ada beberapa di antaranya dari Jabar dan Jateng. Saat ini dewan juri lomba ini telah memutuskan lima nominator juara: Aceng Sofian (Aktifitas di Pasar Godean), Kukuh Bhahari (Fasilitas Musholla), Jaya Tri Hartono (Pasar Pagi Pagi Sekali), Andi Wijayanto (Tawar Menawar Mendong), dan Gandhi Murakabi (Transaksi Komoditas Pertanian). “Dari lima orang nominator juara ini akan diumumkan juaranya saat pembukaan pameran foto tanggal 20 Oktober di Jogja City Mall, untuk memperebutkan hadiah 5 juta bagi juara I, 4 juta bagi juara II, 3 juta bagi juara III, dan juga hadiah bagi juara Harapan I dan II masing-masing sebesar 2 juta dan 1 juta,” terang Kabag Humas Pemkab Sleman, Sri Winarti.
Setelah lomba foto ini, Pemkab Sleman memang juga akan menggelar Pameran Foto di Jogja City Mall tanggal 20-23 Oktober 2016. Dengan tajuk Pameran Foto Pasar Tradisional dan Momen Satu Abad Sleman, Pemkab Sleman berusaha menampilkan dan mempromosikan pasar tradisional di tengah menjamurnya toko modern. Dinas Pasar Kab. Sleman selama ini telah melakukan upaya penataan serius di pasar-pasar tradisional seluruh Sleman agar mampu bersaing dan meninggalkan kesan kumuh, kotor, dan becek yang selama ini menempel pada pasar tradisional.
Pada pameran foto tersebut Kepala Dinas Pasar Tri Endah Yitnani akan mempromosikan komoditas jajanan pasar khas dari pasar-pasar tradisional di penjuru Sleman. “Besok itu ada keripik belut dari pasar Godean, wader Progo dan tape godong jati dari pasar Kebon Agung, bebek bacem, abon lele, jenang upeh dari pasar Ngino, dan aneka keripik sayuran seperti kenikir dari pasar Prambanan. Jajanan-jajanan itu tidak hanya dipamerkan, tapi juga dijajakan. Silakan pengunjung dapat membeli jajanan-jananan khas dari pasar tradisional di wilayah Sleman,” terang Tri Endah Yitnani.
Juga didukung oleh Bank Sleman, ExposureMagz, Fotografer.net dan Komunitas Fotografer Sembada, pameran foto ini sekaligus juga akan memamerkan hasil lomba foto Momen Satu Abad Sleman yang sudah berlangsung bulan Mei lalu.