Pemerintah Kabupaten Sleman berkomitmen untuk menjadi Kabupaten Layak Anak, untuk mensukseskan komitmen tersebut, Pemerintah Kabupaten Sleman melalui BKBPMPP melaksanakan program Three  ends yakni akhiri kekerasan pada perempuan dan anak, akhiri perdagangan manusia dan akhiri kesenjangan ekonomi pada perempuan, demikian yang disampaikan dr. Nurulhayyah Kepala BKBPMPP.

Pengarusutamaan gender merupakan sebuah program dimana diharapkan akan terwujud kesetaraan gender dan keadilan gender pada perempun dan laki-laki dimana kebanyakan kasusnya adalah kekerasan baik dalam rumah tangga maupun diluar rumah tangga.

Komitmen Pemerintah Kabupaten Sleman untuk mendukung program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak diantaranya dilakukan melalui penetapan regulasi berupa beberapa Perda terkait PPPA serta mendorong optimalisasi keberadaan vocal poin di seluruh SKPD. Vocal poin berperan dalam mengganggarkan anggaran yang responsif gender, sehingga semakin mendukung pengarusutamaan gender. Menurut Nurulhayah, hal ini menjadi wujud  perhatian Kabupaten Sleman terhadap pengarusutamaan gender. Lebih lanjut beliau menggungkapkan, bahwa anggaran yang responsif gender semakin tahun semakin baik, semua SKPD sudah memperhatikan tentang gender. Seperti Dinas sosial tentang difabel, Dikpora dengan menyiapkan sekolah- sekolah yang responsif gender dan anak.

Disamping itu, dalam rangka penanganan  secara komprehensif  terhadap korban kekerasan Kabupaten Sleman mulai tahun 2015 melalui Perbup telah dibentuk UPT. P2TP2A, (Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak) yakni pelayanan teknis untuk pelayanan terpadu perlindungan perempuan dan anak karena kekerasan. Nurulhayah menyampaikan bahwa UPT. P2TP2A pada tahun ini dalam proses sertifikasi dengan bantuan dana kementerian PPPA, melalui sertifikasi ini diharapkan pelayananya dapat terstandarisasi. Pada tahun 2015 kasus kekerasan yang tertangani oleh UPT. P2TP2A sebanyak 539 kasus.

Dalam hal pengentasan kemiskinan, Kabupaten Sleman juga mengoptimalkan keberadaan P2WKSS (Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat Sejahtera) dengan melakukan pembinaan terhadap warga binaan selama 3 tahun melalui pemberian keterampilan serta pemberdayaan melalui optimalisasi potensi dimiliki. “Seperti di Balecatur lebih banyak tanaman keluarga dimana hasilnya bisa dimanfaatkan warga. Sehingga diharapkan mampu menurunkan pengeluaran melalui pemanfaatan tanaman keluarga”, tutur Nurulhayah.

Nurulhayah juga menyampaikan bahwa saat ini Kabupaten Sleman melalui BKBPMPP tengah mengikuti Anugerah Parahita Ekapraya (APE), sebuah ajang penganugerahan untuk melihat Pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di sebuah Kabupaten. Terdapat 381 indikator yang dikeluarkan kementerian untuk diajukan ke Pemerintah Pusat untuk dinilai dalam penganugerahan tersebut. Sleman sudah memasukan indikator dan memperoleh nilai tertinggi, sehingga pada tanggal 18 Okt 2016 mendatang, Tim indipendent dari pusat akan melakukan kunjungan lapangan di Kabupaten Sleman untuk verifikasi.