Okt
3
Pemkab Sleman Kembangkan Pewarna Alami Di Sentra Batik Plalangan
Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi tengah mengembangkan batik pewarna alami. Bupati Sleman Sri Purnomo dalam acara pengukuhan sentra batik di Dusun Plalangan Pandowoharjo pada Kamis (29/9) menyampaikan bahwa dalam pengembangan pewarnan batik alami Pemkab Sleman melakukan kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi.
“Pengembangan warna alami ini merupakan wujud kepedulian Pemerintah dalam menjaga kelestarian alam dengan mengupayakan peralihan dari batik pewarna sintetis menjadi batik pewarna alami yang ramah lingkungan”, jelas Sri Purnomo.
Menurut Sri Purnomo pewarna batik alami seperti penggunaan tanaman indigo dan daun bambu yang sudah kering mempunyai kelebihan dan kekurangan. Penggunaan bahan alami terbentur pada penyediaan bahan baku dan harga yang jauh lebih tinggi dari pewarna sintetis. Slelain itu warna yang dihasilkan dari pewarna alami lebih soft. Akan tetapi hal tersebut menurutnya tidak menjadi masalah karena akan menjadi daya tarik tersendiri seiring berkembangnya ragam batik di Indonesia. “Melalui penelitian dan uji coba tentunya kedepan pewarna alami akan terus berkembang dan dapat bersaing dengan pewarna sintetis.”, jelas Sri Purnomo.
Sri Purnomo berharap dengan dikukuhkannya sentra batik Dusun Plalangan, Pandowoharjo, Sleman dengan brand ‘Ayu Arimbi’ dapat meningkatkan dan mengembangkan potensi batik yang ada di wilayah Plalangan, sekaligus mampu menjadi daya dukung bagi peningkatan kemandirian perekonomian warga setempat.
Sementara itu Kepala Sentra Batik Plalangan Pandowoharjo Jamaludin menjelaskan bahwa batik Ayu Arimbi Plalangan berbasis pemberdayaan masyarakat. Bebekal pelatihan membatik dari Disperindagkop Kabupaten Sleman muncul inisiatif untuk merekrut ibu-ibu rumah tangga pra sejahtera di Dusun Plalangan dalam proses produksi batik. “Alhamdulillah seiring berjalannya waktu batik Plalangan semakin banyak order sehingga mampu mengangkat ekonomi warga kami yang kurang mampu”, jelas Jamaludin.
Jamaludin juga menambahkan bahwa sentra batik Plalangan mendukung langkah Pemerintah Kabupaten Sleman dalam pengembangan pewarna alami. Meskipun bahan baku pewarna alami masih sulit didapatkan untuk warna tertentu, dirinya tetap yakin jika pewarna alami nanti dapat bersaing dengan pewarna sintetis. ”Kami berharap dengan pengembangan warna alami yang dilakukan lambat laun pewarna sintetis dapat ditinggalkan”, tambah Jamaludin.