Kelompok Tani Manggala Jodag Sumberadi Mlati Sleman melakukan panen perdana cabe jenis Kecana dan Gorga,  Senin, 26 Sepember 2016. Panen perdana dilakukan oleh Bupati Sleman Drs. H. Sri Purnomo, MSI, dan Kepala Dinas Pertanian DIY serta Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Sleman, didampingi Camat Mlati dan Kades Sumberadi disaksikan anggota keliompok tani se Kabupaten Sleman. Ketua Kelompok Tani Manunggal Legio Jawab menyampaikan kelompoknya yang beranggotakan 35 orang mengelola sawah seluas 5 ha untuk ditanami cabe sejak 25 Juni 2016, memanfaatkan bantuan APBD Sleman berupa NPK Mutiara 6,25 ton, pupuk organik 32 ton, mulsa 61,5 rol, bibit 100 pak dan sujen 10 pak., plastik sungkup 5 rool pelubang mulsa 15 buah pupuk padat 20 pak, horman tanaman 10 liter, poliback kecil 150 pak, dan multivator.

Sampai saat ini telah dipanen 4 kali dan untuk panen pertama mendapatkan 5 kg per 1000 m2 dengan 1500 pohon, kedua 15 kg, ke tiga 20 kg dan ke empat 25 kg dan perkiraan panen mencapai 20 x. Perkiraan 1 batang menghasilkan 0,8 ons cabe. Untuk pemasaran saat ini bekerjsama dengan ASPARTAN (Asosiasi Pasar Tani Sleman) dengan harga Rp 20 ribu dari harga pasaran saat ini Rp 10 ribu dan dikirim ke Pangkal Pinang Kalimantan perhari 2 kwtl.

Sri Purnomo, Bupati Sleman dalam sambutannya menyampaikan betapa menjanjikannya prospek pertanian di Sleman “inti keberhasilan petani adalah harus selalu berinovasi, membuat kelompok-kelompok, dan selalu berkomunikasi dengan daerah lain. Karena di Indonesia yang wilayahnya luas dengan beribu-ribu pulau, harga komoditas antar wilayah bisa berbeda jauh. Di Sleman bisa saja harganya murah tapi nanti begitu dibawa terbang ke luar pulau bisa sangat mahal”.

Mengenai kurangnya minat generasi muda untuk menjadi petani, lebih jauh Sri Purnomo meyakinkan kepada generasi muda bahwa pertanian bisa dijadikan profesi yang menghasilkan asalkan menjalaninya juga harus total. Apabila hanya dijadikan sambilan maka hasilnya juga tak akan seberapa. Apalagi di dengan teknologi di era modern sekarang lebih mudah untuk memantau cuaca sehingga petani juga lebih mudah untuk mensiasati jenis tanaman apa yang cocok di musim-musim tertentu.

Mengakhiri sambutannya Bupati berpesan kepada para petani untuk tidak sekedar mengandalkan bantuan dari Pemerintah, tetapi bantuan yang diterima digunakan sebagai stimulan dan modal untuk diteruskan dalam kegiatan pertanian berikutnya. Walaupun nanti sudah tidak mendapat bantuan apabila memang menguntungkan bisa dilanjutkan dalam menanam cabai dengan modal sendiri.

Acara diakhiri dengan dialog antara para petani cabai se kabupaten Sleman dengan Bupati Sleman, Kepala Dinas Pertanian DIY dan Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Sleman.