Sleman Gelar Apel Besar Hari Pramuka
Apel Besar Hari Pramuka ke-55 Tahun 2016.Dipimpin bupati sleman Drs. Sri Purnomo di lapangan Tirtoadi Mlati Kamis (25/8) , selaku Pembina Kwartir Cabang Gerakan Pramuka, Bupati meminta dengan peringatan Hari Pramuka ini dapat memotivasi semangat dan mempercepat kemandirian Gerakan Pramuka untuk mencapai keberhasilaan dalam upaya pembentukan karakter kaum muda sebagai calon pemimpin bangsa masa depan yang handal dan lebih baik.
Tema Hari Pramuka ke-55 yaitu “Membangun Karakter Kaum Muda melalui Kegiatan yang Keren, Gembira dan Asyik” sangatlah relevan dengan harapan kita semua bahwa pembangunan karakter bangsa harus menjadi prioritas kita bersama.
Lebih lanjut bupati menyampaikan bahwa pembangunan karakter bangsa menjadi focus bangsa kita kini dan ke depan. Pembangunan sumberdaya manusia harus sejalan dengan pembangunan fisik, karena kunci keberhasilan pembangunan bangsa terletak pada sumberdaya manusia yang berkualitas. Untuk itu, saya menghimbau kepada seluruh jajaran Pramuka khususnya anggota dewasa baik sebagai majelis pembimbing, andalan, pelatih, Pembina, pamong saka maupun instruktur untuk merapatkan barisan bekerjasama secara sinergis untuk mempercepat terwujudnya kaum muda Indonesia yang berkepribadian baik, berkarakter, berwatak, handal dalam berpikir dan bertindak serta memiliki jiwa bela Negara.
Kita sangat prihatin dengan situasi terkini yang merupakan ancaman bagi kaum muda negeri ini seperti makin maraknya konsumsi minuman keras, tingginya prevalensi merokok pada usia muda, penggunaan narkoba, kekerasan/ terorisme yang melibatkan kaum muda, kejahatan seksual, rendahnya rasa hormat kaum muda kepada orang tua, serta berbagai dampak situasi social budaya dan ekonomi yang kurang kondusif lainnya. Ancaman ini tentu menjadi tanggung jawab semua komponen bangsa termasuk Gerakan Pramuka, tambah bupati sleman.
Sebagai “rumah besar” kita, saya yakin Pramuka dapat menyatukan bangsa ini ketika banyak pihak yang memiliki berbagai kepentingan lainnya. Tugas dan fungsi Gerakan Pramuka yaitu mendidik kaum muda agar berkepribadian, berjiwa patriotic dan memiliki jiwa bela Negara berdasarkan nilai-nilai universal yang terkandung dalam Tri Satya dan Dasa Darma Pramuka. Untuk mencapai visi Gerakan Pramuka membutuhkan kerja keras jajaran pramuka untuk mewujudkannya serta perlu banyak menjalin kerjasama dengan berbagai stakeholders baik dengan pemerintah, dunia usaha dan masyarakat.
Dalam perkembangannya, gerakan pramuka yang memiliki ciri utama pendidikan non formal berperan sebagai komplemen dan suplemen terhadap pendidikan formal untuk melahirkan generasi yang bertanggung jawab pada masa depan. Hal ini mengingat pendidikan formal saja tidaklah cukup untuk menghasilkan kaum muda yang handal dan berkarakter. Sementara persoalan kaum muda yang sering terjadi diantara rumah dan sekolah maka menjadi penting peranan Gerakan pramuka dalam mengatasi permasalahan kaum muda yang sering terjadi dewasa ini002E Kerjasama sinergis antara lembaga pendidikan formal, non formal dan pendidikan informal dalam keluarga sangatlah penting dan menjadi keharusan demi mewujudkan kaum muda yang lebih baik
Gerakan Pramuka yang kini berusia 55 tahun tentu tidak sama suasana dan kondisinya ketika dilahirkan. Perlu rebranding Pramuka baru yang diminati kaum muda. Pramuka hendaknya dapat mengikuti perkembangan zaman dan tidak terkesan kuno dalam era komunikasi digital dewasa ini. Pramuka harus dapat menangkap fenomena ini dalam era kebebasan berkomunikasi. Sebagian besar adik-adik kita merupakan generasi cyber yang online setiap saat selalu mengungkapkan kondisi secara realtime ke media social. Pramuka baru harus keren, gembira, asyik dan menyenangkan. Tantangan bagi para Pembina Pramuka yang harus selalu kreatif dan berinovasi dalam membina peserta didik sehingga bangga menjadi Pramuka. Begitu pula para pelatih harus belajar terus menerus untuk dapat mengembangkan dan menerapkan teknologi pendidikan yang up to date tanpa melupakan prinsip dasar dan metode kepramukaan bagi para Pembina Pramuka.
Dekade mendatang, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yang sangat besar, dimana penduduk usia angkatan kerja (15-64 tahun) mencapai 70% sedangkan 30% sisanya adalah penduduk tidak produktif (di bawah 15 tahun dan di atas 65 tahun). Bonus demografi ini dapat bernilai positif dan negative. Melimpahnya jumlah penduduk usia kerja akan memacu pertumbuhan ekonomi ke tingkat yang lebih tinggi yag akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Namun hal ini dapat berbalik menjadi bencana jika bonus ini tidak dipersiapkan kedatangannya.
Pada kesempatan tersebut juga diserahkan penganugerahan tanda penghargaan lencana Pancawarsa I sampai VIII oleh bupati sleman kepada 52 pembina, pelatih, instruktur karya pramuka , dll secara simbolis kepada Muji Raharjo. Juga penyematan pramuka Garuda kepada peserta Jamnas oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Arif Haryono,SH.