Tim dari Global Sustainable Tourism Council (GSTC) yang dipimpin Mr.Guy Chester , didampingi  tim dari kementerian Pariwisata RI yang dipimpin  Asisten Deputi Bidang Insfrastruktur  danEkosistem Pariwisata Dr. Frans Teguh selama dua hari Minggu-Senin 24-25 Juli telah mengunjungi Desa Wisata Kelor dan Pulesari Turi. Kunjungan tersebut dalam rangka  Assesment  Pariwisata berkelanjutan . Selain kabupaten sleman yaang ditunjuk sebagai Pilot Project  Suistainable Tourism Development (STD) juga kabupaten Lombok Barat dan Kabupaten Pangandaran .

Tim SGTC tersebut diterima diterima di Desa wisataa Pulesari Senin (25/7)   dan diterima Staf Ahli Bupati bidang Ekonomi Dra. Sudarningsih, Msi mewakili bupati sleman. Dalam sambutan tertulisnya bupati sleman antara lain menyampaikan bahwa momentum tersebut  tentu menjadi saat yang ditunggu-tunggu sebagai tindaklanjut atas terpilihnya Kabupaten Sleman sebagai pilot project dalam pembangunan pariwisata berkelanjutan di Indonesia.
Disampaikan Sudarningsih terpilihnya Kabupaten Sleman sebagai pilot project pembangunan pariwisata berkelanjutan tentu menjadi hal yang membanggakan sekaligus semakin meningkatkan motivasi  seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Sleman dalam mengelola berbagai potensi kepariwisataan di Kabupaten Sleman.
Lebih lanjut disampaikan bahwa sektor pariwisata menjadi salah satu sektor unggulan di Kabupaten Sleman. Jika dilihat dalam tiga (3) tahun terakhir ini saja, jumlah wisatawan baik mancanegara maupun domestik terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2013 jumlah wisatawan mancanegara maupun domestik mencapai 3.613.577, meningkat di tahun 2014 menjadi 4.171.847, meningkat kembali di tahun 2015 menjadi 4.986.509. Kontribusi PAD sektor pariwisata terhadap PAD Kabupaten juga terus meningkat, pada tahun 2014 sebesar 15,21% meningkat menjadi 16,32% pada tahun 2015.
Berkembangnya sektor pariwisata sebagai sektor unggulan di Kabupaten Sleman didukung dengan adanya berbagai objek dan daya tarik wisata. Pada tahun 2015 tercatat terdapat 99 objek dan daya tarik wisata, diantaranya wisata alam, wisata candi, wisata museum, wisata agro, wisata pendidikan, wisata monumen, wisata kuliner dan wisata sejarah. Disamping itu, keberadaan usaha sarana wisata di Kabupaten Sleman juga menjadi daya dukung bagi peningkatan wisatawan. Pada tahun 2015 tercatat usaha sarana wisata terdiri dari hotel bintang dan hotel melati sebanyak 183 hotel, jasa kuliner sebanyak 73 restoran dan 251 rumah makan serta 152 hiburan umum.
Disampaikan  pula bahwa saa ini Pemerintah Kabupaten Sleman terus mengembangkan Desa wisata sebagai salah satu unggulan destinasi wisata wilayah. Pengembangan desa wisata di Sleman dipadukan dengan program kegiatan bidang lain seperti pertanian, perikanan, perindustrian dan lingkungan. Melalui desa wisata, wisatawan dapat ikut mempelajari berbagai hal yang telah menjadi budaya masyarakat serta kearifan local setempat.
Saat ini Kabupaten Sleman telah memiliki 38 desa wisata yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat sekitar, 10 diantaranya sudah mandiri. Keberadaan desa wisata di Sleman mempunyai multiplier effect terhadap aktivitas ekonomi, pembangunan fisik, sosial dan budaya di masyarakat. Sehingga keberadaan desa wisata memiliki kontribusi positif terhadap kesejahteraan masyarakat.
Menurut Sudarningsih pembangunan pariwisata berkelanjutan merupakan program nasional yang harus didukung.
Perlu dipahami bahwa kerjasama untuk mensukseskan pembangunan pariwisata berkelanjutan diperlukan kerjasama dan sinergisitas seluruh jajaran baik SKPD terkait maupun stakeholder lainnya sesuai peran dan fungsi masing-masing, mengingat keberhasilan program ini tidak hanya menjadi tanggungjawab sektor tertentu saja. Oleh karena itu Sudarningsih menghimbau seluruh jajaran SKPD terkait dan stakeholder lainnya yang terlibat, untuk dapat memberikan dukungan bagi keberhasilan program yang saat ini tengah dilaksanakan di Desa Wisata Pulesari. Dia berharap pertemuan ini dapat turut mempercepat keberhasilan Desa Wisata Pulesari sebagai pilot project pembangunan pariwisata berkelanjutan di Kabupaten Sleman.
Sedangkan  Mr. Guy Chaster pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa bidang pariwisata bila dikelola dengan baik akan mampu mengentaskan kemiskinan, tentu bila dikekola dengan baik dengan memperhatikan berbagai aspek yang terkait dengan pariwisata. Aspek tersebut antara lain manfaat secara ekonomis , manfaat  warisan budaya tersebut dan manfaat lingkungan.