Sleman Surplus Stok Bahan Pangan
Ketersediaan bahan pangan pokok di Kabupaten Sleman tercatat mengalami surplus. Hal tersebut diungkapkan Bupati Sleman Sri Purnomo dalam acara Launching Pemasaran Beras Dari Gapoktan ke Toko Tani Indonesia bersama Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Paku Alam X pada Rabu (2/6) di Gancahan, Sidomulyo, Godean.
Menurut Sri Purnomo Hingga bulan Mei 2016 surplus beras di Kabupaten Sleman mencapai 201.491 ton. “Untuk komoditi bahan pokok lainnya seperti kacang tanah surplus sebesar 6.564 ton, cabe merah surplus mencapai 10.633 ton. Kondisi surplus ini juga dijumpai pada komoditi daging sapi yang mencapai surplus 417 ton, daging ayam sebesar 18.501 ton, dan telur ayam surplus sebesar 15.687 ton”, terang Sri Purnomo.
Sedangkan untuk sasaran luas panen padi pada tahun 2016 tercatat pada bulan Oktober – Maret 2015/2016 sebesar 26.181 Ha dan pada bulan April – September 2016 sebesar 24.65 Ha, sehingga sasaran luas tanam total pada bulan Oktober hingga September sebesar 50.831 Ha. Hingga bulan Mei 2016 cadangan pangan pemerintah daerah mencapai 27,850 ton beras sedangkan cadangan pangan masyarakat mencapai 112 ton GKG (Gabah Kering Giling).
Sri Purnomo menambahkan bahwa penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) telah didistribusikan kepada sejumlah Gapoktan di Kabupaten Sleman. LDPM Pra Penumbuhan melalui bantuan Sosial APBD DIY telah disalurkan pada tiga Gapoktan yakni Gapoktan Peduli Tani-Prambanan, Gapoktan Ngudi Lestari-Pakem masing-masing sebesar Rp. 20 juta pada tahun 2012 dan Gapoktan Sumber Makmur-Prambanan sebesar 20 juta pada tahun 2015.
Sedangkan Bantuan APBN juga telah didistribusikan kepada 18 gapoktan mulai tahun 2009 hingga tahun 2015. Bantuan LDPM diberikan secara bertahap, yakni tahap penumbuhan kepada 2 gapoktan pada tahun 2016 sebesar Rp. 150 juta. Tahap berikutnya yakni tahap pengembangan telah disalurkan bagi 2 gapoktan melalui Bansos 2015 sebesar Rp. 150 juta, dan bantuan pemerintah sebesar Rp. 50 juta. Tahap akhir yakni tahap kemandirian didistribusikan kepada 15 gapoktan mulai dari tahun 2009 hingga 2015.
Sementara itu Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY, Aroofa Noor Indriani yang juga hadir dalam acara tersebut membenarkan bahwa secara umum kondisi ketersediaan pangan di DIY saat ini dalam kondisi yang memadai. Menurutnya berdasarkan angka prediksi tahun 2016 ketersedian beras dari produksi di DIY sebesar 515.824 ton. “Untuk peningkatan ketersediaan pangan dan cadangan pangan pemerintah daerah tersedia 222 ton cadangan pangan dalam bentuk beras, untuk Sleman sendiri disediakan 27 ton”, tutur Aroofa.