Anak Difabel Tampil Menarik di Hadapan Wakil Bupati
Festival, lomba dan Gelar siswa pendidikan khusus dan layanan khusus DIY secara resmi dibuka oleh Wakil Bupati Sri Muslimatun ditandai dengan pemukulan gong didampingi oleh kepala Dinas Pendidikan DIY Drs. Kadarmanto Baskoro Aji dan Kepala Dinas Pendidikan Sleman, Arif Haryono SH di Lapangan Pemda Kabupaten Sleman Rabu (1/6). Acara juga dimeriahkan dengan penampilan para siswa meliputi menyanyi dan menari
Kepala Dinas Pendidikan DIY didepan Wakil Bupati Sleman menyampaikan maksud dan tujuan acara tersebut yaitu menggali dan melestarikan seni budaya, membina dan meningkatkan kreativitas, dan mewujudkan perluasan dan pemerataan pembinanaan dan pengembangan bakat dan prestasi peserta didik anak berkebutuhan khusus (ABK).
170 siswa dari 34 cabang lomba diikuti 5 siswa dari kabupaten/kota se-DIY, lomba dilaksanakan selama 2 hari. Tiga cabang lomba yaitu FLS2N meliputi menyanyi, melukis, baca puisi, menari, design grafis, MTQ dan pantonim. O2SN meliputi balap kursi roda dan catur turna netra. Lomba Keterampilan meliputi tata boga, merangkai bunga, membatik, kecantikan, IT, hantaran dan modeling.
Bupati Sleman dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Sri Muslimatun antara lain menyampaikan apresiasi dan dukungan sepenuhnya atas terlaksananya kegiatan Festival, Lomba, dan Gebyar Siswa Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Tingkat DIY. Menurut Sri Muslimatun, anak-anak berkebutuhan khusus, memiliki potensi dan keunggulan yang luar biasa dan berbeda dengan anak-anak lainnya. Mereka diberikan karunia khusus, sehingga tidak boleh diremehkan. Untuk itu, Wakil Buoati berpesan agar potensi ini terus diasah dan dikemas secara baik oleh para guru sehingga bisa menjadi modal bagi masa depannya.
Anak berkebutuhan khusus di Kabupaten Sleman saat ini berjumlah 977 anak terdiri dari 564 anak lak-laki dan 413 anak perempuan. Jumlah ini perlu dijadikan catatan bagi seluruh pemangku kepentingan untuk membekali ABK dengan berbagai kemampuan dan keterampilan sehingga anak-anak dapat tumbuh menjadi generasi yang mandiri dan memiliki daya juang tinggi.
Selain mengasah potensi siswa, Wabup berharap agar siswa-siswa pendidikan khusus dan layanankhusus, juga mendapatkan pendidikan karakter yang bias membina anak tidak saja cerdas secara intelektual, tetapi juga emosional dan spiritualnya. Sehingga para siswa ini memiliki kemampuan daya juang dan mentalitas yang kuat serta rasa percaya diri dalam menjalani kehidupan dan memenuhi tujuan hidup.
Pada akhir sambutannya Wakil Bupati berpesan pada anak-anak yang pada hari ini akan melaksanakan lomba, untuk berprestasi dan mengembangkan diri secara maksimal. Tunjukkanlah bahwa kalian memiliki kelebihan dan keunggulan. Tetap percaya diri dan berusaha untuk hidup mandiri.Festival, lomba dan Gelar siswa pendidikan khusus dan layanan khusus DIY secara resmi dibuka oleh Wakil Bupati Sri Muslimatun ditandai dengan pemukulan gong didampingi oleh kepala Dinas Pendidikan DIY Drs. Kadarmanto Baskoro Aji dan Kepala Dinas Pendidikan Sleman, Arif Haryono SH di Lapangan Pemda Kabupaten Sleman Rabu (1/6). Acara juga dimeriahkan dengan penampilan para siswa meliputi menyanyi dan menari
Kepala Dinas Pendidikan DIY didepan Wakil Bupati Sleman menyampaikan maksud dan tujuan acara tersebut yaitu menggali dan melestarikan seni budaya, membina dan meningkatkan kreativitas, dan mewujudkan perluasan dan pemerataan pembinanaan dan pengembangan bakat dan prestasi peserta didik anak berkebutuhan khusus (ABK).
170 siswa dari 34 cabang lomba diikuti 5 siswa dari kabupaten/kota se-DIY, lomba dilaksanakan selama 2 hari. Tiga cabang lomba yaitu FLS2N meliputi menyanyi, melukis, baca puisi, menari, design grafis, MTQ dan pantonim. O2SN meliputi balap kursi roda dan catur turna netra. Lomba Keterampilan meliputi tata boga, merangkai bunga, membatik, kecantikan, IT, hantaran dan modeling.
Bupati Sleman dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Sri Muslimatun antara lain menyampaikan apresiasi dan dukungan sepenuhnya atas terlaksananya kegiatan Festival, Lomba, dan Gebyar Siswa Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Tingkat DIY. Menurut Sri Muslimatun, anak-anak berkebutuhan khusus, memiliki potensi dan keunggulan yang luar biasa dan berbeda dengan anak-anak lainnya. Mereka diberikan karunia khusus, sehingga tidak boleh diremehkan. Untuk itu, Wakil Buoati berpesan agar potensi ini terus diasah dan dikemas secara baik oleh para guru sehingga bisa menjadi modal bagi masa depannya.
Anak berkebutuhan khusus di Kabupaten Sleman saat ini berjumlah 977 anak terdiri dari 564 anak lak-laki dan 413 anak perempuan. Jumlah ini perlu dijadikan catatan bagi seluruh pemangku kepentingan untuk membekali ABK dengan berbagai kemampuan dan keterampilan sehingga anak-anak dapat tumbuh menjadi generasi yang mandiri dan memiliki daya juang tinggi.
Selain mengasah potensi siswa, Wabup berharap agar siswa-siswa pendidikan khusus dan layanankhusus, juga mendapatkan pendidikan karakter yang bias membina anak tidak saja cerdas secara intelektual, tetapi juga emosional dan spiritualnya. Sehingga para siswa ini memiliki kemampuan daya juang dan mentalitas yang kuat serta rasa percaya diri dalam menjalani kehidupan dan memenuhi tujuan hidup.
Pada akhir sambutannya Wakil Bupati berpesan pada anak-anak yang pada hari ini akan melaksanakan lomba, untuk berprestasi dan mengembangkan diri secara maksimal. Tunjukkanlah bahwa kalian memiliki kelebihan dan keunggulan. Tetap percaya diri dan berusaha untuk hidup mandiri.