Penetapan dan pengukuhan unit operasional dan pelaksana penanggulangan bencana Kecamatan Berbah secara resmi telah dikukuhkan oleh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman Drs. H.Julisetiono Dwi Wasito, SH,MM di Pendopo Kecamatan Berbah Senin 7 Februari 2016. Pengukuhan ditandai dengan penyematan badge tangan dan penyerahan SK pengukuhan oleh Kepala Pelaksana BPBD dan pemakaian rompi dan topi oleh Plt.Asekda Bidang Pemerintahan Jazim Sumirat, SH.

Pengukuhan secara simbolis kepada  Camat Berbah Dra, Tina Hastani, MM selaku Kepala Unit operasional penanggulangan bencana Kecamatan Berbah, dan para Kepala Desa se-Kecamatan Berbah selaku Unit operasional penanggulangan bencana desa.
Sedangkan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa dalam penaggulangan bencana para relawan dan masyarakat harus tetap siaga meskipun tidak terjadi bencana, hal tersebut agar bila terjadi bencana dapat meminimalisir korban. Lebih lanjut disampaikan bahwa jika sewaktu waktu terjadi bencana masyarakat dan relawan jangan menunggu BPBD, mereka harus selalu tanggap dan tangkas dalam menghadapi segala kemungkinan yang terjadi.
Yang tidak kalah pentingnya menurut Julisetiono  bahwa masyarakat dan relawan harus tahu  dan tanggap apa yang harus diperbuat dalam menghadapi bencana, jangan menunggu komando tetapi dengan sigap melakukan penyelamatan baik terhadap masyarakat maupun dirinya sendiri. Diingatkan pula dan agar menjadi kebiasaan bahwa sebelum tidur agar mengamati kondisi daan situasi di sekitarnya.
Sementara itu Bupati Sleman dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Plt. Asekda bidang Pemerintahan antara lain menyampaikan bahwa masyarakat tangguh bencana adalah masyarakat yang jika terkena dampak bencana, mereka dapat membangun kehidupannya menjadi normal kembali atau paling tidak dengan cepat memulihkan diri secara mandiri.
Terlebih saat ini terjadi perubahan cuaca yang terbilang ekstrim. Berkaca dari dampak yang ditimbulkan oleh bencana pada tahun-tahun lalu, seluruh masyarakat harus dapat mengantisipasi kemungkinan resiko bencana yang mungkin terjadi, untuk itu diperlukan kesiapsiagaan semua jajaran, baik pemerintah, swasta dan tentu saja masyarakat dalam upaya pengurangan resiko bencana.
Lebih lanjut disampaikan bahwa sesuai dengan Undang – Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana, seluruh pemangku kepentingan dan elemen masyarakat, harus tanggap terhadap ancaman bencana bukan hanya saat terjadi tanggap darurat bencana, tetapi juga pada pra bencana dan pasca bencana. Penanggulangan bencana, tidak lagi di titik beratkan hanya pada penanganan kedaruratan, namun lebih pada upaya pengurangan resiko bencana, yang menuntut adanya kesiapsiagaan seluruh pihak.
Oleh karena itu, melalui Pengukuhan Unit Operasional Penanggulangan Bencana Tingkat Kecamatan dan Unit Pelaksana Penanggulangan Bencana Tingkat Desa di Kecamatan Berbah tersebut diharapkan mampu  memperkuat jajaran aparatur dalam pengurangan resiko bencana di Kabupaten Sleman, khususnya di wilayah Kecamatan Berbah. Unit Operasional Penanggulangan Bencana merupakan organisasi non struktural yang bertugas melakukan penanggulangan bencana di tingkat kecamatan. Sedangkan Unit Pelaksana Penanggulangan Bencana merupakan organisasi non struktural yang melakukan penanggulangan bencana di tingkat desa, kedua unit inilah yang akan membantu ketugasan BPBD Sleman dalam penanggulangan bencana.
Diharapkan pula kepada seluruh pihak untuk dapat mengoptimalkan upaya mitigasi bencana bukan hanya pada saat terjadinya bencana namun juga ketahanan masyarakat sebagai upaya pengurangan resiko bencana di wilayah.
Sedangkan Camat Berbah Tina Hastani menyampaikan bahwa di Kecamatan Berbah telah dibentuk Desa Tangguh Bencana di Desa Kalitirto dan telah dilakukan pelatihan, Kampung Siaga Bencana di Desa Tegaltirto dan telah dilakukan pelatihan dan Sekolah Siaga Bencana untuk SMK Nasional Berbah. Dan selajutnya akan dilakukan  akan dibentuk Desa Tangguh Bencana Desa Sendangtirto dan Sekolah Siaga Bencana untuk SMP2 Berbah.