Pemkab Sleman pada tahun 2015 ini kembali mengikuti Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) di Alun-alun Utara Yogyakarta. Kali ini, dengan lokasi yang sama yaitu sebelah barat Panggung Kesenian.  Anjungan Sleman tampil beda dengan mengedepankan unsur bambu sebagai material konstruksi anjungan dengan mengedepankan kenyamanan bagi pengunjung dan pengisi anjungan, serta berupaya memunculkan tampilan dengan estetika budaya lokal. Anjungan Sleman menggunakan material bambu sebagai upaya pemanfaatan produk Hasil Hutan bukan Kayu (HHBK) sebagai salah satu unggulan di Kabupaten Sleman. PMPS yang berlangsung selama 20 hari tersebut telah dibuka sejak Jumat 4 Desember 2015.

Usai pembukaan secara seremonial yang dilakukan oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan DIY Didik Purwadi , yang pada kesempatan tersebut didampingi Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti. Dan seperti usai pembukaan dilakukan peninjauan stand, termasuk stan/anjungan Pemkab Sleman dikunjungi Didik Purwadi dan Haryadi Suyuti, termasuk mereka mencicipi makanan khas Kabupaten Sleman seperti Legondo, Pisang Buntal Jadah Bakar dan juga minuman khas lereng merapi.
Dalam anjungan Sleman ditampilkan beberapa UKM kerajinan dan industri makanan olahan, tak ketinggalan makanan khas jadah tempe Kaliurang serta desa wisata. Untuk mengisi angjungan pemkab sleman diisi dan dikelola asosiasi yang ada di kabupaten sleman. Beberapa asosiasi tersebut antara lain Ikapim, Aspartan, Asosiasi Batik Mukti Manunggal, Aspika, dan Aspartan.
Selama mengikuti PMPS asosiasi akan memamerkan produk-produk anggotanya. hal tersebut dimaksudkan sebagai upaya pengenalan produk-produk UKM yang tergabung dalam asosiasi dan juga sebagai bentuk pemberdayaan kreatifitas anggota-anggota asosiasi.
Sebagai upaya untuk memperkenalkan motif batik khas Sleman, Asosiasi Batik Mukti Manunggal juga mengisi anjungan Sleman dengan produk-produk batiknya berupa Parijotho Salak dan Gajah Kombinasi Parang Rusak Barong.  Sementara itu anjungan Pemkab Sleman dihijaukan oleh Kampung Flori dan Anggrek dari Asosiasi Aspartan dengan berbagai tanaman buah,  tanaman hias, dan anggrek yang mampu menambah nilai estetika penampilan anjungan. Kampung Flory sendiri merupakan kampung di Jugang, Pangukan, Sleman yang kegiatan utama warganya bergerak di bidang pembibitan tanaman hias dan buah unggul.
Jika masyarakat tertarik untuk melihat potensi Sleman, kunjungilah Anjungan Sleman dalam PMPS 2015 di Alun-Alun Utara hingga 24 Desember 2015. Yang jelas bila berkunjung di anjungan sleman dijamin akan puas, karena tersedia berbagai kebutuhan, mulai dari berbagai jenis tanaman, kerajinan kulit dari bahan kulit telur sampai dengan kulit sapi, rajut, pernak-pernik, batik  berbagai motif khas Sleman, makanan olahan, jajanan tradisional termasuk makanan ciri khas Sleman berupa jadah/tempe. Untuk menambah suasana khas daerah setiap harinya dalam anjungan ditampilkan  kesenian khas seperti Klentingsari, Gejog Lesung, Cokek’an, dan kesenian khas lainnya. Kabag Humas Setda Sleman Sri Winarti sebagai penanggungjawab Anjungan Kabupaten Sleman mengatakan, dengan nuansa pedesaan dijamin pengunjung akan betah melihat-lihat produk-produk UKM Sleman sembari menikmati jadah-tempe dan tiwul yang sudah tentu higenis dan sehat.