34 pasang pemuda-pemudi berpakaian adat kekayaan budaya bangsa Indonesia turut serta ambil bagian dalam upacara bendera peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-87 tahun 2015 di lapangan Pemda Sleman. Selanjutnya mereka maju membacakan teks keputusan konggres pemuda 1928.

Upacara dipimpin oleh Penjabat Bupati Sleman Ir. Gatot Saptadi dihadiri oleh Kapolres Sleman, Wakil Ketua DPRD, Sekda, Assekda, Kepala  Dinas dan Instansi serta peserta upacara dari PNS, TNI Polri dan siswa sekolah.

Penjabat Bupati Sleman dalam sambutannya mengatakan pesatnya perkembangan teknologi informasi ibarat pisau bermata dua. Satu sisi ia memberikan jaminan kecepatan informasi sehingga memungkinkan para pemuda kita untuk peningkatan kapasitas pengetahuan. Namun, pada sisi yang lain membawa dampak negatif. Informasi-informasi yang bersifat destruktif mulai dari pornografi, narkoba, pergaulan bebas hingga radikalisme dan terorisme juga masuk dengan mudahnya tanpa dapat kita bendung. Lahir generasi baru yang memiliki pola pikir serba cepat, serba instan, lintas batas, cenderung individualistik dan pragmatik. Keprihatinan kedua terkait fenomena pengelolaan sumber daya alam kita yang belum sesuai dengan konsep pembangunan berkelanjutan. Sebagai negara tropis, Indonesia menjadi tumpuan dunia untuk menjaga keseimbangan iklim. Namun, kita justru menjadi negara yang menyumbang polusi terbesar di kawasan Asia Tenggara melalui kabut asap. Kita sendiri sudah merasakan dampak kesehatan yang juga berimbas pada  perekonomian akibat sistem transportasi yang tidak bisa berjalan dengan baik.

Salah satu ikrar penting dalam Sumpah Pemuda 1928 adalah “satu tanah air, tanah air Indonesia”. Poin ini memberikan tekanan yang sangat kuat kepada para pemuda akan pentingnya menjaga tanah dan air sebagai bagian penting dari komponen bumi yang kita pijak ini demi keberlangsungan masa depan generasi penerus kita. Melalui tema Sumpah Pemuda satu bumi, Bupati mengajak Pemuda Indonesia untuk menjadi generasi yang bertanggung jawab. Hanya dengan menjaga dan merawatnya kita bisa menjaga keberlangsungan bumi hingga masa yang akan datang seiring dengan pembangunan peradaban kita. Melalui Revolusi Mental Pemuda kita berharap lahir generasi muda Indonesia yang tangguh, berkarakter, mandiri dan rela berjuang untuk kepentingan bangsa dan negaranya. Rela berkorban menanggalkan ego sukunya, ego agamanya, ego kedaerahannya, ego kelompoknya dan ego pribadinya demi kepentingan yang lebih besar yaitu Indonesia, seperti yang pernah dilakukan oleh para pemuda pendahulu kita. Inilah tanah air kita, inilah bumi kita, inilah masa depan kita.

Dalam kesempatan ini juga dibagikan  Penghargaan kepada Pemuda Pelopor yakni bidang Pendidikan Janu Muhammad Ngemplak Caturharjo, Bidang Sosial Budaya dan Pariwisata dan Bela Negara Jevin Muhammad Reza Pahlawan Plumbon Tengah Mororejo Tempel, Bidang Pangan Lidiana Septi Susanti Selorejo Sardonoharjo Ngaglik, pengelolaan Sumber Daya Alam Rejodani Madurejo Prambanan.