Mata adalah salah satu indera yang penting bagi manusia. Melalui mata manusia menyerap informasi visual yang digunakan untuk melaksanakan berbagai kegiatan. namun gangguan terhadap penglihatan banyak terjadi, mulai dari gangguan ringan hingga gangguan yang berat yang dapat mengakibatkan kebutan dua penyebab terbanyak adalah gangguan refraksi dan katarak. Menurut hasil survey Riskesdas tahun 2013, prevalensi katarak menurut provinsi tahun 2013, DIY sebesar 2,0 %. Jumlah kasus katarak di Kabupaten Sleman tahun 2014 berdasarkan laporan LB 1 Puskesmas yang masuk ke Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman adalah 1.545 kasus dari total jumlah penduduk 1.062.801 jiwa, meliputi kunjungan kasus baru dan kasus lama. Demikian dikatakan oleh  Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman dr Mafilindati Nuraini, M.Kes.

Upaya mencegah dan menanggulangi gangguan penglihatan dan kebutaan perlu mendapatkan perhatian. Banyak kasus katarak berkembang secara lambat dan tidak mengganggu pandangan mata pada awalnya. Tetapi ketika noda putih pada lensa mulai muncul, maka kenyamanan penglihatan akan terganggu. Awalnya cahaya yang terang dan kacamata dapat membantu penglihatan mata, tetapi jika hal ini sangat mengganggu kegiatan sehari-hari, maka operasi  merupakan prosedur yang dibutuhkan.

Oleh karena itu Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman akan menyelenggarakan Operasi Katarak Gratis bagi warga Kabupaten Sleman yang menderita gangguan katarak. Operasi Katarak Gratis ini merupakan kerjasama Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman bersama dengan Yayasan Bhakti Yogya, BUMN Perum Perumnas Pusat, dan PERDAMI ini akan dilaksanakan pada tanggal 28 dan 29 Oktober 2015 di Puskesmas Mlati II. Hal ini merupakan bentuk nyata dari penanggulangan kasus katarak di masyarakat, khususnya wilayah Kabupaten Sleman. sasaran dari kegiatan ini adalah seluruh warga masyarakat Kabupaten Sleman dengan kriteria memiliki kasus katarak. Rangkaian kegiatan terdiri dari dua tahap, yaitu hari pertama, Rabu, 28 Oktober 2015 adalah skrining untuk penentuan warga atau pasien yang bisa dioperasi, kemudian hari kedua, Kamis 29 Oktober 2015 adalah pelaksanaan operasi katarak bagi warga yang sudah diskrining sebelumnya. Pelaksana operasi adalah tim medis dari PERDAMI.

Dr Mafilindati Nuraini M.Kes berharap agar kegiatan ini dapat menjadi salah satu langkah awal dalam mengurangi kasus katarak di Indonesia, khususnya Kabupaten Sleman. Selanjutnya diharapkan akan ada kegiatan-kegiatan lain yang mendukung penanggulangan kasus katarak untuk mengurangi prevalensi kebutaan di Indonesia. Untuk informasi kegiatan, masyarakat dapat menghubungi Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman.