Pada musim haji kali ini sedikit berbeda dengan musim haji sebelumnya. Beberapa kejadian yang terjadi selama musim haji ini menorehkan memori yang begitu membekas bagi jamaah haji. Dari mulai cuaca yang extrem, jatuhnya crane di masjidil haram serta kejadian di Mina. Dimana salah satu saudara kita menjadi korban dalam kejadian tersebut. Begitu berat dan banyaknya kejadian selama menjalani ibadah haji yang lalu menjadi moment penempaan spriritual bagi para jamaah haji. Hal tersebut disampaikan Penjabat bupati sleman dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekretaris Daerah dr. Sunartono,M.Kes di serambi Masjid Agung Kamis 8 Oktober 2015.

Lebih lanjut disampaikan bahwa setiap kejadian dapat diambil hikmah agar diri ini semakin tunduk dan taat, karena sesungguhnya kita tiada daya upaya melainkan atas kehendakNya. Serta dapat berbagi hikmah dan ilmu yang diperoleh selama menjalani ibadah haji kepada sanak saudara, kerabat dan lingkungan sehingga dapat menularkan nilai-nilai positif guna peningkatan keimanan, tambah Sunartono.
Disampaikan pula bahwa begitu banyak hikmah ibadah haji yang diperoleh, baik meningkatkan kedisiplinan, meningkatkan ibadah dan rasa solidaritas juga memunculkan kesabaran. Pada kesempatan tersebut Sunartono mengucapkan terimakasih atas kesabaran dan keikhlasan  jamaah haji sleman dalam menerima pelayanan dari para pembimbing dan petugas haji. Semoga kesabaran dan keikhlasan tersebut mendapatkan pahala yang setimpal dari Allah SWT.
Jamaah Haji kloter 25 SOC yang kembali di Sleman sesuai keberangkatan sebanyak 119 jamaah,namun dua diantaranya tidak sampai di Masjid Agung Sleman, tetapi dari Asrama Haji Donohudan langsung dijempul keluarganya dengan ambulance karaena dlam kondisi sakit. Dua jamaah haji tersebut  Boedi Santosa dan Noer Dody Irmawati keduanya beralamat di Kembang Maguwoharjo Depok Sleman.