Sep
15
UGADI Ternyata Dapat Menghemat Biaya Pupuk
Ugadi (Udang Galah Padi) yang diterapkan oleh petani di Samberembe Candibinangun Pakem ternyata mampu meningkatkan kesejahteraan petani. Karena dengan sitim Ugadi (Udang Galah Padi) hasil yang dicapaai jauh lebih banyak dibanding hanya dengan menanam padi saja tanpa pendaping. Disamping itu dengan ugadi ternyata penggunaaan pupuk lebih sedikit, karena sisa makanan udang tersebut dapat dijadikan pupuk, sehingga dapat meminimalisir penggunaan pupuk. Keberhasilan sistim Ugadi tersebut terbukti dari hasil panen yang dilakukan Sabtu 12 September 2015 oleh Penjabat bupati Sleman Ir. Gatot Saptadi, wakil Ketua komisi IV DPR RI Titiek Soeharto, Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman Ir. Widi Sutikno, Kepala Badan Litbang KKP Ir. R. Nilanto Perbowo, Msc, dll.
Usai panen Ugadi Penjabat Bupati Sleman Ir. Gatot Saptadi menyampaikan bahwa produksi ikan maupun udang di Sleman sampai saat ini masih kurang, maka peluang pasar baik udang maupun ikan masih terbuka lebar, maka diharapkan petani mampu menangkap peluang tersebut salah satunya penanaman padi dengan sistim mina padi maupun Ugadi. Ditambahkan pula bahwa selama ini dengan sistim Mina padi mampu meningkatkan pendapatan petani. Terlebih dengan sistim Ugadi tersebut pendapatan petani akan lebih meningkat. Menurut uji coba yang telah dilakukan beberapa waktu yang lalu kenaikan produksi Padi dengan sistim Ugadi tersebut mencapai 20 % dibanding dengan sistim biasa. Disamping kenaikan produksi padi yang meningkat 20 % maka pendapatan yang lain berupa Udang yang mencapai 1,5 kwintal untuk tiap 1000 meter persegi. Termasuk tanam padi dengan sistim jajar legowo keuntungan akan lebih meningkat disamping ongkos produksi bisa ditekan, karena tidak memerlukan pupuk kimia/Urea. Karena sisa dari makanan Udang/ikan tersebut merupakan pupuk yang sangat baik.
Sementara itu ketua kelompok tani ikan Mina Muda Satriyanto melaporkan bahwa dengan uji coba di lahan 5000 m2 dari benih udang sebanyak 10.000 ekor yang ditebar di lahan seluas 1000 m2 menghasilkan 7-8 kwintal padi dan 140-150 kg udang galah, dengan usia seumur padi yaitu sekitar 3 bulan.