Dusun Nayan, salah satu Dusun yang terletak di wilayah Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman ternyata menyimpan potensi kuliner yang tidak biasa. Jika biasanya ikan nila hanya diolah dengan cara digoreng, dipepes atau dibakar, ditangan Heri Santoso dan petani Nila di Dusun Nayan, ikan Nila dapat diolah menjadi produk olahan yang lebih beragam, seperti Nugget Nila, Sosis Nila, Bakso Nila, Otak-Otak, Baby Nila Crispy bahkan dawet Nila.
Berdiri pada pertengahan tahun 2012 Unit Pengelolaan Ikan Mino Ngudi Lestari yang digawangi oleh Heri Santoso terinspirasi dari Program CSR (Corporate Social Responsibility) yang diselenggarakan oleh Pertamina di Tahun 2011. Terobosan yang dilakukan dalam pengolahan ikan nila ternyata berdampak positif terhadap penghasilan para petani nila di Dusun Nayan. Jika ikan nila segar dibandrol dengan harga 20.000/Kg, ketika sudah diolah menjadi produk olahan bisa menjadi dua kali lipat dari harga bahan mentah. Dalam sehari bahan baku yang diperlukan untuk memproduksi produk olahan bisa mencapai 20 Kg/produk.
Dengan Merk dagang Ninajo, produk olahan nila saat ini dipasarkan tidak hanya di wilayah Yogyakarta, namun sudah merambah ke daerah-daerah lain seperti Bandung, Solo, Magelang dan Cirebon. Namun untuk wilayah diluar Yogyakarta, produk olahan yang dipasarkan hanya berupa olahan kering, seperti  Baby Nila Crispy, karena produk olahan ini sama sekali tidak menggunakan bahan pengawet dan MSG.
Tingginya minat konsumen terhadap produk olahan tersebut terlebih di saat musim Lebaran seperti sekarang ini dirasa sedikit sulit untuk dipenuhi. Hal ini terkendala dari SDM produksi yang minim yakni hanya berjumlah 5 (lima) orang dan bahan baku yang terbatas. Tidak jarang bahan baku harus didatangkan dari Kecamatan Cangkringan dan Kecamatan Berbah.***