Jun
24
Ketua TPID Sleman Himbau Masyarakat Ubah Mindset di Bulan Ramadhan
Untuk menjamin kecukupan bahan pangan di Sleman terdapat 3 hal yang sangat mempengaruhinya yaitu ketersediaan, distribusi, dan infrastruktur. Demikian dijelaskan Ketua TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) Kabupaten Sleman, Sunartono, Selasa, 16 Juni 2015. Sunartono mengungkapkan bahwa stok 9 bahan pokok di Sleman masih sangat mencukupi. Saat ini ketersediaan beras di Sleman masih terdapat 159.564 ton. Sedangkan masyarakat Sleman hanya membutuhkan 46.450 ton. Jumlah tersebut juga belum termasuk stok di Bulog, sehingga untuk 4 hingga 5 bulan kedepan stok masih cukup. Untuk urusan distribusi, Dishubkominfo sudah mempersiapkan diri bagi masyarakat yang memerlukan. Sejauh ini distribusi masih belum mengalami kendala.
Sunartono menambahkan apabila terjadi sesuatu di luar rencana, maka Pemkab siap melakukan operasi pasar. TPID akan memantau pasar hingga ke tingkat konsumen dan pengecer (LPG). Pemantauan juga dilakukan untuk keamanan pangan termasuk di swalayan dan toko-toko. Dinas Pasar menyampaikan bahwa akan dilakukan operasi penggunaan bahan makanan tambahan dan olahan kadaluarsa di 12 sasaran yang dimulai pada 16 Juni 2015.
Sarana jalan yang dipantau hingga ke tingkat desa karena harus ada jaminan barang sampai desa. Hal ini juga untuk mengantisipasi terjadinya aksi borong masyarakat. Untuk itulah, Sunartono menghimbau masyarakat agar melakukan perubahan mindset yaitu bahwa di bulan Ramadhan yang istimewa adalah ibadahnya, bukan pola makannya.
Terkait dengan inflasi daerah, pada bulan Mei 2015 inflasi Sleman mencapai 0,21%, angka ini lebih rendah daripada Kota Yogyakarta. Inflasi tersebut disebabkan karena tingkat konsumsi telur ayam ras dan cabe merah sebagai faktor pendorong inflasi. TPID mentargetkan inflasi Sleman di akhir tahun tidak akan melebihi 4,1%. ***