Akhir-akhir ini Desa Wisata Pentingsari (Dewi Peri) Umbulharjo Cangkringan banyak dikunjungi oleh wisatawan asing. Mereka disamping berwisata juga sekaligus melakukan berbagai aktivitas yang ditawarkan pengelola desa wisata di lereng Gunung Merapi tersebut. Demikian diungkapkan Manajer Pemasaran Desa Wisata Pentingsari Doto Yogantoro, Senin 26 Juli 2010 di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman.

            Diantara kunjungan wisatawan asing ke Desa Wisata Pentingsari tersebut adalah field trip 20 (dua puluh) mahasiswa Austria yang sedang belajar di Pusat Studi Asia Pasifik (PSAP) UGM Yogayakarta pada tanggal 19 Juli 2010. Di desa wisata Pentingsari mereka belajar tentang perkebunan, pengelolaan kopi, budidaya jamur, sayur organik, kerajinan maupun petualangan alam.

            Selain itu juga kunjungan dari pertukaran mahasiswa dari Jerman dan Belanda yang tergabung dalam Summer School Camp Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), tanggal 24 dan 25 Juli 2010. Mereka melakukan aktivitas diantaranya camping, outbound, petualangan alam dan kuliner.

            Disamping mahasiswa asing, pelajar luar daerah juga menyukai aktivitas di desa wisata Pentingsari. Sebagai misal siswa SMAK IPEKA Sunter Jakarta Utara yang berjumlah 430 orang juga akan berkunjung dan beraktivitas di desa wisata Pentingsari, tanggal 2-6 Agustus 2010 mendatang. Mereka akan tinggal bersama masyarakat atau “live-in” di homestay milik penduduk setempat. Disamping melakukan bakti sosial mereka juga akan melakukan aktivitas outbound dan belajar seni budaya diantaranya gamelan, teri dan kerajinan.

            Secara terpisah Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Disbudpar Sleman Dra. Shavitri Nurmala Dewi, MA mengungkapkan bahwa sudah semakin banyak wisatawan luar daerah dan manca negara yang berkunjung ke desa-desa wisata di Sleman. Hal ini menunjukkan bahwa desa wisata sudah mulai dilirik oleh para wisatawan baik domestik maupun manca negara untuk dijadikan sebagai obyek kunjungannya.

            Hal tersebut akan memberikan dorongan kepada pemerintah daerah dalam memberikan fasilitasi terhadap desa-desa wisata, diantaranya pembinaan terhadap SDM desa wisata dengan materi manajemen pengelolaan desa wisata, kuliner, kerajinan, upaya pemasaran, dsb.-