Kabupaten Sleman kembali menambah perbendaharaan fasilitas kesehatan dengan diresmikannya Gedung Rawat Inap Puskesmas Turi, oleh Bupati Sleman Drs. H. Sri Purnomo, MSi. Jum’at, 27 Februari 2015. Gedung rawat inap ini berada disebelah utara Puskesmas Turi meliputi 10 ruang rawat inap dilengkapi dengan ruang UGD, ruang bersalin, ruang dapur, ruang obat, moshola dan sarana pendukung lainnya. Menurut Kepala Dinas Kesehatan dr. Mafilinda Nuraini, M.Kes dana yang diperlukan untuk pembangunan mencapai Rp 1,7 m dan untuk sarana pendukung Rp 952 jt. Berdiri diatas tanah kas desa Donokerto Turi seluas 2.580 m2.
Sementara itu Bupati Sleman dalam sambutannya menyampaikan dengan diresmikannya gedung rawat inap ini  semakin mendekatkan sarana kesehatan kepada masyarakat.dan tentunya semakin menambah sarana pelayanan kesehatan khususnya pelayanan rawat inap di Sleman. Sampai saat ini, terdapat  6 Puskesmas yang memiliki sarana rawat inap dan untuk tahun 2015 ini akan tambah lagi 2 Puskesmas yakni Puskesmas Godean dan Puskesmas Berbah.
Hal ini sejalan dengan tugas pemerintah yakni memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat dalam segala bidang. Demikian pula dengan pelayanan di bidang kesehatan, Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, telah menyusun kebijakan pembangunan kesehatan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Kebijakan tersebut meliputi perubahan paradigma, pembenahan organisasi, peningkatan profesionalisme SDM Kesehatan, pembenahan sistem pembiayaan, peningkatan sarana dan prasarana kesehatan termasuk pembenahan sistem informasi. Upaya peningkatan mutu pelayanan pada sarana kese­hatan milik pemerintah, menjadi prioritas utama pemerin­tah sesuai dengan tuntutan masyarakat. Hal ini dikarenakan pelayanan kesehatan merupakan substansi dasar kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, Pemkab Sleman telah berupaya untuk melakukan pembenahan terha­dap Puskesmas agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu. Pus­kes­mas yang merupakan sarana kesehatan terdekat dengan masyarakat, harus mampu membuktikan kemampuannya dalam memberikan layanan kepada para pengguna.
Bupati juga menyampaikan data mengenai derajad kesehatan masyarakat Sleman tahun 2013 cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari berbagai indikator umum antara lain peningkatan usia harapan hidup dari 76,08 tahun menjadi 76,10 tahun, di atas rata-rata provinsi yaitu 74 tahun dan nasional 70,6 tahun. Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup sebesar 4,60 yang lebih baik dibandingkan dengan angka provinsi sebesar 16 dan angka nasional sebesar 34 per 1.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2013 jumlah ibu melahirkan meninggal jika diproyeksikan dengan angka kematian per 100.000 ibu melahirkan sebesar 63,70.  Sedangkan persentase gizi buruk balita sebesar 0,45% masih lebih baik dibanding provinsi sebesar 0,68% dan nasional sebesar 4,9%.
Sementara itu Kepala Puskesmas Turi Dulzaini, MKes menyatakan kesiapannya untuk operasinal rawat inap karena telah didukung SDM yang memadai meliputi bidan PNS 7 blud 2 bidan PTT 4 perawat 7 didukung 3 dokter umum dan 1 dokter gigi, sehingga SDM untuk operasional rawat inap sudah siap tinggal melengkapi sarana pendukung penunjang misalnya seperti kain untuk persalinan, handuk dll.
Sebelum meresmikan puskesmas Bupati didampingi Camat Turi Dra. Siti Wahyu Purwaningsih, Kepala Dinas Kesehatan Sleman, dan Kepala Desa Donokerto Turi membuka kran air bersih pedesaan dan meninjau bak penampungan sebagai sumber air dengan sistem grafitasi serta menyerahkan sertifikat ISSO kepada 2 Puskesmas yakni Puskesmas Cangkringan dan Ngaglik sehingga saat ini seluruh Puskesmas yang ada di Kabupaten Sleman yakni 25 Puskesmas telah memperoleh sertifikat ISSO.