Des
3
Klomtan Ngudi Makmur Panen Padi Menur dengan Tapak Macan
Bertempat di padukuhan dukuh, Sinduharjo, Ngaglik Sleman Wakil Gubernur Sri Paduka Pakualam ke IX melakukan panen padi Varietas Menur dengan Sistem SRI dengan tapak macan, Selasa 2 Desember 2014. Dalam panen tersebut, Wakil gubernur Sri Paduka Pakualam Ke IX dalam sambutannya antara lain memberikan apresiasi yang sangat tinggi kepada kelompok tani Ngudi Makmur, Dukuh, Sinduharjo, Ngaglik Sleman yang telah mengembangkan padi Menur dengan sistim SRI dan tapak macan dan diharapkan menjadi produk padi unggulan di DIY dan menjadikan kemakmuran bersama.
Sedangkan Bupati Sleman yang dalam kesempatan tersebut di wakili oleh Asisten Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman bidang Pembangunan Dra. Hj. Suyamsih. MPd dalam sambutannya bahwa Pemkab Sleman juga terus berupaya meningkatkan kapasitas masyarakat dalam mewujudkan ketahanan pangan, dengan berbagai program dan kegiatan. Peningkatan produksi tanaman pangan memiliki peran yang sangat strategis dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan, sementara pertumbuhan jumlah penduduk yang terus meningkat sehingga kebutuhan panganpun menjadi terus meningkat dari waktu ke waktu.
Padi adalah salah satu produksi pangan andalan di Sleman. Meskipun sempat menurun, produktifitas padi pada tahun 2013 yaitu dari 67,94 GKP/Ha menjadi 63,85 kuintal GKP/Ha namun Pemkab Sleman masih mampu mempertahankan surplus beras, yang pada tahun 2013 surplus sebanyak 107.081,58 ton. Kondisi tersebut menurun 3,10% dibandingkan tahun 2012 yang mampu mewujudkan surplus sebanyak 110.513 ton.
Upaya mempertahankan surplus tersebut tidak dapat dilepaskan dari peran dan kinerja berbagai pihak, baik Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman, BPTP DIY, berbagai perguruan tinggi, lembaga-lembaga penilitian bidang pertanian, BUMN, serta kesadaran para petani dalam menerapkan teknologi dan mengendalikan hama untuk meningkatkan produksi padi. Di Sleman konsumsi beras perkapita pertahun juga tidak mengalami perubahan dari tahun 2008 hingga tahun 2013 yaitu 63,70 kg/kapita/tahun yang jauh lebih rendah dari konsumsi beras nasional.
Satu upaya untuk mendukung ketahanan pangan di Sleman, Pemkab Sleman mengembangkan potensi pangan lokal, yang dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Upaya tersebut dilakukan dengan menggalakan kebijakan pengembangan pangan lokal dalam upaya penganekaragaman pangan, selain itu juga dengan kampanye penggunaan bahan makan local untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Sleman. Ajakan tersebut, diawali dari lingkungan pemkab Sleman sendiri yang telah menerbitkan Surat Edaran Bupati Nomor 531/00876/2009 tanggal 18 April 2009 tentang penggunaan pangan lokal dalam pertemuan/rapat/pelatihan.hal ini dimaksudkan agar semua SKPD didalam melakukan jamuan konsumsi kegiatan menggunakan bahan pangan lokal.
Untuk akselerasi ketahanan pangan di Sleman juga diupayakan pengembangan Desa Mandiri Pangan. Sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 sudah terbentuk Desa Mandiri Pangan sebanyak 6 desa yaitu 2 desa di Kecamatan Tempel, 1 desa di Kecamatan Prambanan, 1 desa di Kecamatan Minggir, 2 desa di Kecamatan Seyegan. Pada tahun ini juga direncanakan terbentuk 1 desa mandiri pangan di kecamatan Sleman. Ketua kelompok tani Ngudimakmur, Dukuh, Sinduharjo, Ngaglik, Sunaryo dalam laporannya Panen padi Varietas Menur ini hasilnya sangat menggembirakan, dan panen padi dengan sistim SRI (System of Rice Intensification) jumlah penanaman kali ini seluas 20 ha, padi Varietas menur ini mempunyai umur yang sangat pendek bila dibandingkan dengan varietas yang lainnya untuk saat ini dan jumlah rumpun dalam satu rumpun bisa mencapai 30 batang dan angka bulir satu tangkai bisa 200 butir. Menurut petugas pengubin dalam kesempatan tersebut mengubin dengan ubinan bisa mencapai yang paling tinggi 10,3 atau bisa mencapai 10,3 ton dalam satu ha- nya dan yang paling rendah bisa mencapai 6,9 ton dalam satu ha nya atau dalam pengubinan tersebut bisa menghasilkan 7,7 kg atau 7,2 kg gabah kering giling.