Berkat prestasi dalam pembangunan bidang kesehatan Bupati Sleman menerima penghargaan Ksatria Bakti Husada Arutala tahun 2014. Penghargaan diserahkan oleh Puan Maharani Menko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan. bersama Menteri Kesehatan Nila F Moeloek. Penghargaan diberikan Kamis, 27 November 2014  di Sasana Kriya TMII Jakarta bersamaan dengan puncak Hari Kesehatan Nasional ke 50.

Penghargaan ini diberikan kepada Bupati Sleman Drs. H. Sri Purnomo, MSI berkat usaha mendorong pelayanan psikolog di 25 puskesmas dengan mengeluarkan rekomendasi pengadaan tenaga psikolog tahun 2013 melalui rekruitmen pegawai BLUD non PNS di seluruh Puskesmas. Rekomendasi Bupati sebagai tindak lanjut MOU Bupati dengan UGM dan perjanjian kerjasama Dinkes Sleman dengan Fak Psikologi UGM. Selain itu juga keberhasilan Bupati Sleman dalam pemberdayaan anak sekolah untuk ikut pemantauan jentik berkala, yang diawali oleh TABO (Tanggap Bocah) di Kecamatan Sleman yang diikuti oleh kecamatan lainnya di Kabupaten Sleman. Keikutsertaan ini sangat membantu dalam mencegah terjangkitnya penyakit demam berdarah di Kabupaten Sleman. Dan yang ke tiga keberhasilan Bupati Sleman melaksanakan program pelayanan akte kelahiran melalui fasilitas kesehatan masyarakat secara cepat dan gratis. Sehingga anak yang baru lahir di Sleman begitu lahir dalam waktu 3 hari anak dibawa pulang dari tempat pelayanan kesehatan langsung pula membawa akte kelahiran.

Bupati berharap keberhasilan dalam bidang kesehatan ini dapat dipertahankan dan bahkan ditingkatkan pada waktu yang akan datang dengan dukungan masyarakat. Karena kewajiban menjaga kesehatan masyarakat adalah menjadi tanggung jawab bersama dan Pemkab Sleman berkomitmen untuk mendukung adanya kartu Indonesia sehat dengan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan  seperti yang diharapkan pemerintah pusat, yang disampaikan Puan Maharani bahwa Pemerintah Daerah diharapkan mensukseskan program kartu Indonesia sehat demi peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Seperti moto yang diangkat dalam puncak acara HKN emas ke 50 yakni Sehat bangsaku sehat negeriku. Dengan upaya menjaga warga yang sehat tetap sehat dan yang sakit untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai.