Rabu, 8 Oktober 2014 REKOMPAK bersama Pemda Sleman melakukan Rapat Koordinasi Teknis di Ruang Rapat Lantai 3 Setda Sleman. Hadir dalam kesempatan tersebut Bupati Sleman, Asisten Sekda Bidang Pembangunan, Dra. Suyamsih, M.Pd, dan Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Kementrian PU, Ir. Adjar Prayudi, MCM, MCE.

Dalam laporannya Ir. Adjar Prayudi, MCM, MCE. menyampaikan bahwa dari data rumah rusak berat dan hancur pasca erupsi 2010 sejumlah 3.023 divalidasikan sejumlah 2.739 rumah di 21 desa di lereng Merapi. Dari jumlah tersebut telah dibangun 2.040 rumah tahan gempa yang telah dilengkapi dengan aliran listrik.  Rumah-rumah tersebut dilengkapi dengan 383 titik infrastruktur tersier dan prasarana untuk kebutuhan pengurangan resiko bencana. Dari jumlah tersebut bari 1.823 rumah yang telah dihuni.
Tantangan selanjutnya adalah memindahkan masyarakat yang masih berada di kawasan rawan bencana ke daerah hunian tetap yang telah disediakan. Hal tersebut  membutuhkan kerja sinergis antara REKOMPAK dan Pemda Sleman. Hingga September 2014, masih 607 KK lagi yang belum difasilitasi pembangunan rumahnya karena belum bersedia ikut kegiatan relokasi. Mereka masih tinggal di kawasan rawan bencana, dengan infrastruktur permukiman dan fasilitas pengurangan risiko bencana yang kurang memadai.
Pembangunan rumah tersebut didanai dengan dana bantuan rumah sebesar Rp. 61,2 M ditambah dengan kontribusi swadaya masyarakat sebesar Rp. 19.5 M. Hal ini cukup menggembirakan karena local wisdom masyarakat Merapi menciptakan pola partisipatif pemberdayaan sehingga memudahkan pemerintah dalam membangun kawasan huntap yang layak huni. Menanggapi hal tersebut, Bupati Sleman berharap agar masyarakat yang masih menghuni kawasan rawan bencana dapat segera berpindah ke lokasi huntap yang telah disediakan  sehingga resiko bencana di masa-masa mendatang dapat diminimalisir.