Sep
26
Sri Purnomo Tinjau Langsung Kesiapan Hewan Kurban
Untuk menjamin bahwa hewan kurban betul-betul sehat dan memenuhi persyaratan Dinas pertanian, perikanan dan kehutanan kabupaten sleman melalui Bidang Peternakan mulai melakukan pantauan disejumlah pasar hewan di Sleman. Untuk memantau kesehataan hewan korban di beberapa pasar tersebut telah dikerahkan beberapa petugas. Disamping itu pada pelaksanaan hari Raya Idul Adha nanti pada waktu penyembelihan juga akan dikerahkan petugas pemantau sebanyak 187 petugas, 55 diantaranya dari kedokteran UGM. Hal tersebut disampaikan Bupati Sleman Drs. Sri Purnomo saat pantauan hewan kurban di Pasar Gamping Kamis 25 September 2014. Lebih lanjut disampaikan bahwa disamping pantauan kesehatan hewan kurban, petugas juga akan memantau cara dan tehnik penyembelihan hewan kurban. Hal tersebut dilakukan agar baik cara penyembelihan maupun hewan kurbannya sendiri memenuhi persayaratan yang ditentukan menurut agama. Ikut mendampingi pada kesempataan tersebut Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan kehutanan Ir. Widi Sutikno, Msi, Kepala Bidang Peternakan Ir. Suwandi Aziz. Camat Gamping Priyo Handoyo, SH. Msi, Kepala UPT Pasar Hewan Gamping Ir. Rudi Suryanto.
Pada kesempataan tersebut Bupati Sleman secara simbolis juga menyerahkan buku panduan Pemotongan Hewan Qurban kepada pedagang dan masyarakat di pasar Hewan Gamping. Diharapkan dengan buku panduan tersebut masyarakat akan lebih paham dalam memilih hewan kurban yang sesuai dengan ketentuan antara lain hewan tersebut tidak sakit, cacat dll. Disamping itu pada waktu penyembelihan nanti hewan kurbannya waktu disembelih tidak mengalami kesakitan, itu semua adaa tata caranya dalam buku panduan. Yang tidak kalah pentingnya menurut bupati waktu penyembelihan nanti bila dijumpai daging sapi kurban ada cacing hatinya diatas 50 % harus dimusnahkan, tidak boleh dibagikan untuk dikonsumsi. Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Parikanan dan Kehutanan kabupaten Sleman Ir. Widi Sutikno menambahkan bahwa pantauan hewan kurban tersebut dalam upaya agar hewan kurban tersebut benar sehat dari berbagai penyakit yang sering menjangkiti hewan, beberapa penyakit hewan yang perlu diwaspadai tersebut antara lain Anthrax, sebab pada beberapa tahun lalu wilayah pakem termasuk endemis antrax. Disamping itu masuknya hewan kurban yang masuk di Sleman perlu pengawasan yang baik untuk menghindari kemungkinan yang paling buruk.
Untuk korban tahun ini kebanyakan masyarakat mencari hewan untuk korban langsung ke pasar, berbeda dengan tahun sebelumnya masyarakat mencari hewan kurban pada petani. Kalau mencari hewan kurban ke pasar akan lebih mudah dengan berbagai pilihan dan harga tergantung kemampuan keuangan yang ada. Diharapkan pula pada waktu penyembelihan hewan kurban yang perlu dipertikan adalah penggunaan alas untuk penempatan daging, artinya tidak hanya ditaruh dilantai saja hal tersebut untuk menjaga kesehatan dan keberrsiha daging. Ditekankan pula untuk pendistribusian daging kurban dianjurkan untuk memakai plastik yang berwarna putih meskipun semuanya mengandung kimia, tetapi akan lebih baik dibanding menggunakan plastik yang berwarna hitam atau yang lain. Yang jelas tambah Widi Sutikno untuk menjaga kehatan hewan kurban setiap hewan yang masuk di pasar hewan selalu diperiksa, termasuk hewan yang keluar pasar. Hal tersebut semata-mata untuk menjaga kesehataan dan keamanan hewan kurban. Kedepan tambah Widi Pemerintah pusat akaan memfasilitasi sarana untuk penimbangan hewan kurban, artinya hewan kurban tersebut akaan ditimbang berapa beratnya, tinggal mengalikan berapa hargaa daging perkilogramnya saaat traksaksi terjadi. Hingga masyarakat akan lebih pasti besaaran sapi/daging tersebut, karena saat ini masyarakat dalaam membeli hewan kurban hanya berdasarkan perkiraan/taksiran.
Sementara itu jumlah hewan kurban yang masuk di Pasar Hewan Gamping pada tahun 2011 untuk Sapi sebanyak 40.009 Kerbau 148, Kambing 4.214. Taahun 2012 Sapi 40.006, Kerbau 95 dan Kambing 3.834 ekor dan pada tahun 2013 Sapi 34.615 ekor Kerbau 56 ekor dan Kambing 3.475 ekor. Sedang yang terjual pada tahun 2011 untuk Sapi sebanyak 22.272, Kerbau 99 dan Kambing 1.395 ekor. Tahun 2012 Sapi yang terjual 26.426 ekor, Kerbau 66 dan Kambing 1.218 ekor dan paada tahun 2013 Sapi yang terjual mencapai 20.648, Kerbau 43 dan Kambing 1.178 ekor. Nilai transaksi penjualan hewan kurban pada tahun 2011 mencapai Rp. 157.545.400.000. tahun 2012 naik menjadi Rp. 197.931.650.000 dan pada tahun 2013 turun lagi menjadi Rp. 167.176.650.000.