Sep
4
Film Mahaguru Merapi Dilaunching DI MGM
Launching Film Mahaguru Merapi sebagai pelengkap Dokumantasi Museum Gunung Merapi secara resmi telah dilaunching oleh Kepala Badan Geologi, Kementerian ESDM Dr. Surono pada Rabu 3 September 2014 di MGM yang ditandai dengan pemotongan Tumpeng dan penyerahan Film Mahaguru Merapi oleh DR. Surono yang diserahkan kepada bupati sleman Drs. Sri Purnomo. Disamping itu juga dilakukan pemutaran Film Mahaguru Merapi untuk yang pertama kalinya. Hadir pada kesempatan tersebut antara lain Plt. Kepala BPBD DIY Gatot Saptadi, Kepala BPPTKG Drs. Subandriyo, Kepala PVMBG Ir. M. Hendrasto, MSc, Kepala BPBD kabupaten Sleman Drs. Julisetiono Dwi Wasito, Kepala Dinas Budpar Ir. AA Ayu Laksmidewi, dll.
Sedangkan Kepala PVMBG Ir. M. Hendrasto pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa Film Mahaguru Merapi dibuat oleh Pusat Vulkaonolgi dan Mitigasi Bencana Geologi, yang bertujuan sebagai sarana sosialisaasi tentang kebencanaan gunungapi pada umumnya, dan Gunung Merapi khususnya, sebagai salah satu wujud daari upaya mitigasi bencana gunungapi. Lebih lanjut disampaikan bahwa melalui Film Mahaguru Merapi masyarakat bisa belajaar mengenai lebih dalam karakteristik Gunung Merapi dan bagaimana melakukan upaya mitigasi yang lebih efektif dimasa mendatang, agar bisa meminimalisir kerugian akibat bencana yang ditimbulkan dan tentu jangan sampai ada korban akibat letusan.
Sementara itu Bupati Sleman Drs. Sri Purnomo dalam sambutannya antara lain menyampaikan bahwa launching film dokumenter ini merupakan langkah yang penting bagi Museum Gunung Merapi tidak hanya untuk menambah koleksi tetapi juga media edukasi bagi masyarakat terutama di kawasan gunung Merapi baik yang di wilayah Daerah Istimewa , Jawa tengah khususnya dan pengunjung museum secara umum. Film Dokumenter yang bersumber pada kejadian erupsi Merapi tahun 2010 yang menimbulkan korban jiwa dan materi yang cukup besar, sangat strategis sebagai bahan pembelajaran para stakeholder dalam melakukan mitigasi bencana, mengingat dalam film ini juga dimaksudkan sebagai upaya pengurangan resiko bencana. film ini harus dimanfaatkan sebagai bahan pembelajaran bersama mengenai hal-hal yang berkaitan dengan gunung api. Hal ini sangat diperlukan terlebih masyarakat Sleman mau tidak mau harus hidup berdampingan dengan Gunung Merapi.
Disampaikan pula bahwa untuk menyiapkan masyarakat khususnya anak-anak sekolah dalam menghadapi bencana, hingga saat ini, di Sleman telah terbentuk 6 sekolah siaga bencana yang terdiri dari 2 sekolah dasar, 1 SMP dan 3 SMK. Jumlah tersebut akan bertambah satu sekolah lagi yang akan menjadi SSB yaitu SDN Umbulharjo II. Selain itu juga telah terbentuk desa tanggap dan tangguh bencana di Sindumartani, Ngemplak dan Wukirsari, Cangkringan.
Film dokumenter tersebut juga merupakan salah satu upaya strategis untuk menarik masyarakat mengunjungi museum Gunung Merapi ini. Kami laporkan bahwa pengunjung Museum Gunung Merapi dari tahun ke tahun terus meningkat. Terlebih sejak erupsi Gunung Merapi tahun 2010. Pada tahun 2010 pengunjung MGM sebanyak 41.471 orang, pada tahun 2013 sebanyak 128.625 orang., meningkat 330% . Pengunjung Museum sampai bulan Agustus 2014 sebanyak 86.599 orang.
Usai launching Film Mahaguru Merapi dan pemutaran film perdana Bupati juga menyempatkan diri meninjau pelaksanaan renovasi Museum Gunung Merapi yang masih berjalan. Kepala pelaksana renovasi bupati minta agar pelaksanaan renovasi berjalan lancar dan baik, tentu harus menjaga standar kualitas agaar tidak mudah rusak lagi.
Sementara itu Dr. Surono saat Press Conference antara lain menyampaikan bahwa Merapi adalah Mahaguru yang arif dan masyarakat hendaknya mengetahui hal tersebut. Dan yang tidak bolih dilupakan bahwa merapi punya hak untuk meletus dan masyarakat tidak bisa memusuhi namun bisa menjadikan sahabat, hanya saja kita harus bisa menyiasatinya. Lebih lanjut disampaikan bahwa alam adalah guru kita dan jangan memaksakan kehendak pada alam, kalau kita memaksakan kehendak sama saja kita menyemai bibit dan bencana. Ditambahkan Surono bahwa masyarakat Indonesia saat ini ada 4 juta yang berada pada Zona rawan bencana gunung berapi.