Pertikaian antara keluarga Julius Felisianus dengan Ustad Abdul Kholik akhirnya dapat diselesaikan dengan damai. Pembicaraan perdamaian difasilitasi oleh Bupati Sleman pada hari Jum’at 15 Agustus jam 17.30 WIB, bertempat di Rumah Dinas Bupati Sleman. Kesepakatan damai secara tertulis ditandatangani oleh kedua belah pihak, dan disaksikan oleh Bupati Sleman Sri Purnomo, Kapolres Sleman AKBP Ihsan Amin, S.IK, MH, Dandim 0732 Sleman Letkol (Inf) Bambang Yudi, S.Sos. Dalam pertemuan tersebut pihak Julius Felisianus diwakili oleh kakaknya, Yohanes Suwalji dan Romo Paroki Gereja Kudus Banteng Sinduharjo Ngaglik Sleman Aloysius Kriswinarto MSF, sedangkan Abdul Kholik yang diwakili Ustad H. Ja’far Umar Thalib pimpinan Pondok Pesantren IHYA’US SUNNAH Degolan Umbulmartani Ngemplak. Dalam pertemuan yang penuh rasa kekeluargaan tersebut, tanpa paksaan atau tekanan dari pihak manapun dicapai kesepakatan dari keduabelah pihak yaitu, masing masing pihak dengan kesadaran tanpa paksaan atau tekanan dari pihak manapun menyatakan berdamai, saling memaafkan dan tidak mempermasalahkan lagi, dan akan hidup berdampingan serta saling menghargai. Pada Kesempatan tersebut Suwalji memamitkan Julius tidak dapat hadir karena sedang ke China dan mengatakan bahwa sejak kejadian, Julius Felisianus sudah memaafkan dan tidak mempermasalahkan. Julius menganggap kejadian tersebut sebagai musibah dan juga meminta maaf. Bahkan Suwalji sebagai wakil keluarga mengharapkan permasalahan tersebut dapat diselesaikan pada pertemuan tersebut. Dalam memfasilitasi pertemuan tersebut, Bupati Sleman mengatakan bahwa pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan Forum Kerukunan Umat beragama Umat Beragama (FKUB) didalam mewujudkan situasi dan kondisi yang baik di Kabupaten Sleman, dengan senantiasa mengedepankan penyelesaian secara musyawarah mufakat yang didasari oleh rasa kekeluargaan serta saling menghormati. Pertemuan tersebut diakhiri dengan makan malam bersama.