Sejumlah 14.590  siswa SD se Kabupaten Sleman secara serentak mulai Senin 19 Mei 2014  mengikuti Ujian Nasional . Dari jumlah tersebut 486 merupakan siswa Madrasah Ibtidaiyah baik negeri maupun swasta. Ujian Nasional berlangsung mulai Senin sampai dengan Rabu, dengan jadwal hari Senin mata pelajaran Bahasa Indonesia, hari Selasa untuk mata pelajaran  Matematikan dan hari Rabu untuk mata pelajaran IPA, sementara hari Kamis khusus untuk pendidikan Agama. Bupati Sleman Drs. Sri Purnomo melakukan pantauan UN di  sejumlah SD dengan didampingi oleh Kepala Dikpora, Arif Haryono, Assekda bidang Pembangunan Dra. Suyamsih, Kepala Bagian Humas Dra. Endah Sri Widiastuti, MPA., Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Sleman Drs. Lutfi Hamid, M.Ag.

Selama pelaksanaan UN hari pertama tidak dijumpai permasalahan baik lembar soal maupun lembar jawaban, termasuk kualitas kertasnya sudah memenuhi standar. Harapan Bupati agar peserta UN tersebut dapat mengerjakan soal dengan baik, penuk konsentrasi dengan tingkat kelulusannya tinggi baik nilai maupun tingkat kelulusannya. Saat berdialog dengan siswa SD Sendangharjo Minggir Bupati Sleman berharap siswa agar mengerjakan soal UN dengan tenang dan jujur dan natinya bisa lulus dengan predikat nilai yang baik termasuk bisa lulus 100 %.

Saat berada di SD Susukan, Seyegan Bupati Sleman mendapat laporan dari Kepala Sekolah Sungkono, Spd  terdapat satu ruangan kelas IV terpaksa tidak dipakai karena kondisi yang tidak memungkinkan karena atapnya sudah rapuh dan membahayakan keamanan siswa bila dipakai. Berkaitan dengan hal tersebut siswa kelas IV yang menempati ruangan tersebut terpaksa digabung dengan siswa kelas IV  yang lain , kebetulan untuk siswa kelas IV terdapat dua kelas. Hingga jumlah siswanya kelas IV menjadi lebih banyak mengingat dua ruangan digabung menjadi satu sehingga tidak sesuai lagi dengan kapasitas siswanya. Selain itu di SD N Susukan juga terdapat 2 ruang yang keluasannya  tidak memenuhi standar murid. Kepala Dinas Dikpora menanggapi hal tersebut menyampaikan bahwa rehab SD Sususkan telah dilakukan sebelum otonomi daerah tahun 2000 lalu dan saat ini kondisinya sudah mulai rusak dan perlu perbaikan. Bupati Sleman meminta  agar Dikpora memprioritaskan rehab SD Susukan tersebut agar tidak membahayakan lagi bagi kegiatan belajar mengajar.

Sejumlah sekolah  dasar yang sempat dipantau bupati sleman dan rombongan tersebut antara lain SD Cebongan Mlati. Di SD tersebut peserta UN sebanyak 72 siswa semuanya dapat mengikuti UN. Di SD Susukan Seyegan dengan jumlah peserta UN sebanyak 42 siswa semuanya dapat mengikuti UN. Pantauan berikutnya dilakukan di SD Balangan I, dan Madrasah Ibtidaiyah NU Margokaton Seyegan jumlah peserta UN hanya 11 siswa dan semuanya dapat mengikuti UN. Sementara di SD Kanisius Minggir jumlah terdapat 30 siswa serta di SD Muhammdiyah Turgenen (Ngijon) terdapat 52 siswa.