Budidaya ikan sistem minapadi ternyata memberikan keuntungan bagi petani yakni produktivitas padi gabah kering panen meningkat. Berdasarkan hasil ubinan untuk varietas Ciherang 11, 2 ton / ha gabah kering panen, varietas mandala 12, 5 ton/ha gabah kering panen dan Varietas Ir 64 super 11, 04 ton/ha gabah kering panen. Sementara untuk pertumbuhan ikan meningkat 2 – 3 kali lipat dibanding memelihara ikan di kolam biasa. Di samping itu kelebihannya dapat meminimalisir serangan hama tikus pada padi karena menggunakan caren/parit keliling. Hal itu disampaikan  Sigit Pramono Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan Mina Muda Samberembe Candibinangun Pakem usai acara  penebaran perdana Benur Udang Galah Percontohan UGADI (udang galah padi), Senin, 28 April 2014.

Penebaran benih udang galah dilakukan oleh Wakil Gubernur DIY, Bupati Sleman, Kasubbid Budidaya Air Tawar Kementrian Kelautan dan Perikanan RI Ir. Rachma Farida. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DIY dan Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Sleman Ir. Widi Sutikno, MSI. Benih udang galah yang ditebar merupakan bantuan dari  Kementrian Kelautan dan Perikanan RI sejumlah 50.000 ekor usia 2 bulan dengan 5 bidang sawah tanaman padi usia 10 hari. Bantuan yang diberikan juga berupa persiapan penyiapan lahan dan pakan 1,2 ton. Panen udang dalam jangka waktu 3 bulan  diharapkan 5 kolam dapat mencapai 1 ton udang galah.

Sementara itu Bupati Sleman dalam sambutannya menyampaikan percontohan budidaya Udang Galah Padi atau UGADI akan semakin memajukan sektor perikanan.  Kebutuhan akan ikan per tahunnya di DIY,  mencapai kurang lebih 90 ribu ton, sementara produksi ikan per tahunnya baru mencapai kurang lebih 70 ribu ton. Jadi, di DIY mengalami defisit produksi perikanan sebesar kurang lebih 20 ribu ton per tahunnya. Lebih dari 30 % konsumsi ikan DIY harus didatangkan dari luar DIY. Dari sekitar 70 ribu ton produksi ikan pertahun di DIY, masyarakat perikanan Sleman telah mampu memberikan kontribusi 28% dari produksi ikan pertahun di DIY. Dan dari tahun ke tahun produksi ikan di Sleman semakin meningkat. Dengan demikian kedepan, usaha budidaya perikanan dapat menjadi sektor usaha unggulan di Kabupaten Sleman. Hal ini mengingat potensi usaha perikanan di Sleman cukup besar dan sangat potensial untuk lebih dikembangkan lagi.

Di jadikannya Sleman sebagai daerah percontohan budidaya Udang Galah Padi ini, menurut Bupati tentunya akan semakin meningkatkan kapasitas produksi perikanan serta semakin menjadikan produk perikanan Sleman semakin beragam. Jika selama ini, produksi perikanan Sleman didominai oleh komuditas Nila, Lele dan gurami, kedepan udang galah dapat melengkapai keanekaragaman produk perikanan Sleman. Selain itu, model Udang Galah Padi ini, diharapkan dapat menjawab persoalan yang selama muncul. Perikanan dan pertanian tanaman pangan, bagikan dua sisi mata uang, jika perikanan yang dikembangkan, pasti akan mempengaruhi produktifitas sektor pertanian tanaman pangan. Namun demikian, model pola budidaya Udang Galah Padi ini, dapat menjawab persoalan tersebut. Dengan model ini, diharapkan antara perikanan ikan dan budidaya tanaman pangan menjadi sinergi. Petani dapat bersama-semama membudidayakan udang sekaligus menanam padi. Jika ini berhasil tentunya dapat semakin memantapkan upaya kita dalam menguatakan ketahanan pangan di Kabupaten Sleman.