Sleman Kembangkan Perikanan Menjadi Sektor Pariwisata
Pemkab Sleman terus mengupayakan berkembanganya Sleman menjadi kawasan minapolitan yang mencakup usaha perikanan dari mulai pembibitan hingga pemasaran. Pada Rabu, 26 Februari 2014 diselenggarakan workshop pengembangan kawasan minapolitan di Kabupaten Sleman. Acara yang dibuka oleh Wakil Bupati Sleman, Yuni Satia Rahayu, menyatakan bahwa sector pertanian sangat potensial untuk dikembangkan di Sleman. Pengembangan sector pertanian termasuk sector minapolitan juga mampu meningkatkan pendapatan petani yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan petani. Pengembangan minapolitan khususnya budidaya ikan diharap tidak hanya dilakukan di Kecamatan Ngemplak dan Kecamatan Berbah namun juga dikembangkan wilayah lain. Selain itu Wabup juga mengharapkan, agar para petani ikan turut menjaga keberlangsungan pertanian dan pelestarian konservasi lahan dengan meminimalisir penggunaan obat-obatan kimiawi dan lebih memanfaatkan produk-produk organic.
Dalam kesempatan ini, Camat Ngemplak Musta’in Aminun, SH mewakili Pokja MInapolitan Kecamatan Ngemplak mempresentasikan tentang kegiatan minapolitan di Kecamatan Ngemplak. Dengan luas kolan 823,264ha dan 44 kelompok pokdakan, rata-rata produksi perikanan di Kecamatan Ngemplak naik 2% per tahun. Bahkan pembibitan Sleman 70%nya disumbang dari Kecamatan Ngemplak. Rencana jangka panjang ke depan kawasan minapolitan di Ngemplak difokuskan pada penerapan pembelajaran advokasi kelompok perikanan dan pembangunan wisata minapolitan yang di dalamnya akan dilakukan pengembangan budidaya industry pengolahan ikan hingga ke upaya pemasaran produk.
Sedangkan Camat Berbah mewakili Pokja Minapolitan Kecamatan Berbah menyampaikan tentang perkembangan minapolitan di Berbah diarahkan untuk mendukung Kecamatan Berbah menjadi Bumi Jelita (Budaya, Mina dan Jelajah Wisata) yang nantinya diharapkan mampu mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Berbah. Disampaikan juga bahwa pengembangan budidaya ikan dilakukan oleh 31 kelompok dengan 717 anggota pada lahan seluas 4,9 ha. 30% dari anggota kelompok tersebut adalah KK miskin dan 10% merupakan anggota berusia remaja. Dari kegiatan minapolitan, saat ini telah tumbuh kelompok KWT yang mampu mengolah ikan menjadi tepung ikan yang saat ini tengah dalam proses pengajuan HAKI. Tepung ini telah mulai diolah menjadi nata de ikan yang memiliki nilai jual cukup tinggi di pasaran.
Ke depan Kecamatan Berbah mengembangkan aktivitas minapolitan hingga mampu menjadi usaha perikanan dari hulu ke hilir yang nantinya mampu menjadikan usaha perikanan menjadi potensi wisata di Kecamatan Berbah. Permasalahan yang dihadapi di kedua kecamatan ini adalah keterbatasan kapasitas petani dalam alih teknologi sehingga memerlukan penguatan kelembagaan dan kelengkapan kebutuhan pembangunan infrastruktur.
Sebagai pemecahan masalah tersebut, Asisten II Sekda BIdang Pembangunan menyampaikan bahwa pengembangan perikanan juga harus didukung dengan komitmen dari seluruh SKPD dari berbagai sector. Dengan demikian diharap setelah workshop ini dapat dilakukan finalisasi hasil dan diformulasikan ke dalam program kerja 2015 sesuai kewenangan masing-masing SKPD.
Ir. Susilo Budi Priyono, S.Pi, M.Si, praktisi dari Fakultas Pertanian UGM juga menyampaikan paparannya bahwa perikanan merupakan basis dari seluruh kegiatan pertanian di Sleman bahkan Kabupaten Sleman secara nasional telah dikenal oleh masyarakat luar memiliki modal pengembangan SDM yang handal, bahkan pada tahun 2014 ini Kementerian Pertanian, Sleman telah dijadikan Kawasan Percontohan untuk Komoditas Ikan Nila. Beliau juga mengharapkan agar pembuatan rencana pengembangan wilayah minapollitan dapat memperhatikan indicator-indikator yang jelas dan terukur.