PDAM Sleman Tangani Dampak Meletusnya Gunung Kelud
Sebagai akibat hujan abu vulkanik dari Gunung Kelud yang sampai di DIY, ternyata membawa imbas terganggunya pelayanan PDAM Sleman kepada pelanggannya. Dari total pelanggan 24.600 sambungan hamper 20% terganggu alirannya sebagian wilayah yang terganggu pelayanannya yaitu wilayah Perum Gama Asri Turi, Banyurejo, Tempel, Ngemplak, perum Nglempong Sari, Jalan Kaliurang, sebagian Jalan Magelang, sebagian Tridadi, Perum Jati Mas Gamping, sebagian Nogotirto, Depok dan Sleman Timur.
Terganggunya pelayanan tersebut diakibatkan karena banyaknya pemakaian pelanggan yang over atau melebihi pemakaian beban puncak secara merata dengan rentang waktu bersama untuk membersihkan debu dari Gunung Kelud. Pemakaian beban puncak biasanya berkisar 1,5 dari pemakaian normal, ternyata mulai Jumat tanggal 14 Februari 2014 sampai saat ini pemakanain meningkat tajam menajdi berkisar 1,7 s/d 2 kali pemakaian normal. Hal tersebutlah yang mengakibatkan pelayanan terganggu baik kuantitas maupun kontinuitas. Dari debit produksi yang tersedia saat ini 280 lt/detik yang menghasilkan rata-rata produksi 600.000 m3 memang agak sulit untuk memberikan pelayanan pada beban puncak secara bersama-sama dengan tingkat kuantitas dan kontinuitas yang sama.
Untuk itu upaya yang kami lakukan sementara dengan terbatasnya debit air yang ada, kami menambah jam produksi dan menambah tenaga genset untuk mengoptimalkan produksi serta terpaksa juga melakukan penggilingan terhadap daerah terrtentu yang lokasinya sulit atau yang posisi di wilayah tinggi.
Selanjutnya untuk mengantisipasi pelayanan terhadap pelanggan yang saat ini sudah ada maupun untuk mengembangkan, Pemkab Sleman dan PDAM telah membahas rencana penambahan air baku bersama dinas/ instansi terkait untuk pemanfaatan sumber air baku yang ada di Kabupaten Sleman maupun melalui program regionalisasi DIY
Untuk itu kami atas nama PDAM Sleman mohon pengertian pelanggan dan mohon maaf atas terganggunya pelayanan serta ketidaknyamanan dalam pengaturan aliran tersebut.