Bupati Sleman memberikan pengarahan dalam  acara penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) di Aula Bappeda Sleman, dengan mengundang pejabat SKPD dilingkungan Pemkab Sleman serta para Camat.

Dalam pengarahannya Bupati Sleman mengatakan penyusunan RKPD tahun 2015 ini yang merupakan salah satu kesempatan bagi masyarakat dan Pemkab Sleman untuk melakukan berbagai program dan kegiatan pembangunan daerah tahun 2015. Proses penyusunan RKPD  yang dimulai di akhir bulan Januari ini, diharapkan dapat mendorong penyusunan APBD tahun 2015 yang tepat waktu.

Penyusunan RKPD tahun 2015 sangat penting untuk jembatan mewujudkan visi dan misi rencana pembangunan jangka menengah yang telah disepakati bersama. Terlebih penyelenggaraan pembangunan daerah tahun 2015,  merupakan tahun terakhir dari pelaksanaan pembangunan jangka menengah yang merupakan  penentuan pencapaian target visi misi rencana pembangunan jangka menengah yang telah ditetapkan

Berkenaan dengan hal tersebut, Penyusunan RKPD tahun 2015 harus lebih cermat dan terintegratif, serta mampu menjawab permasalahan dan tantangan yang dihadapi masyarakat Sleman secara efektif dan efisien dalam mewujudkan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah pada tahun 2015. Penetapan RKPD harus didasarkan pada hasil evaluasi capaian kinerja pembangunan, situasi dan kondisi riil  kondisi masyarakat dan wilayah, serta tantangan yang dihadapi masyarakat dan daerah kedepan serta harus dalam koridor prioritas pembangunan tahun 2015 yang telah ditetapkan.

Keberhasilan pembangunan  daerah bukan semata-mata keberhasilan kinerja satu SKPD saja, tetapi merupakan hasil kinerja kolaborasi berbagai SKPD, masyarakat dan swasta. Oleh karena itu didalam menentukan kegiatanpun diharapkan tidak hanya didasarkan hasil evaluasi statistik, tetapi juga didasarkan pada kondisi riil di lapangan.

Target pembangunan jangka menengah di Sleman pada tahun 2015 yang harus diwujudkan adalah kondisi masyarakat Sleman yang lebih sejahtera lahir dan batin dengan pengukuran capaian IPM 80 dan pertumbuhan ekonomi  5,59 %. Capaian IPM Kabupaten Sleman yang pada tahun 2012 yang lalu mencapai 79,39, dengan komponen indeks bidang kesehatan 83,82, pendidikan 86,40 dan pendapatan 67,97. kondisi tersebut harus dapat dipertahankan dan ditingkatkan di masa mendatang. Sementara itu angka pertumbuhan perekonomian daerah sementara tahun 2012 sebesar 5,45%.

Sampai akhir tahun 2012 Sleman masih terdapat KK miskin sebanyak 49.471 KK atau 15,85 % dari 312.089 KK. Jumlah  tersebut menurun dibanding tahun 2011 yang mencapai 16%.  Selain itu jumlah penduduk yang tidak bekerja mencapai 33.092 orang (5,84%) dari jumlah angkatan kerja yaitu 566.645.

Upaya pengentasan kemiskinan serta percepatan pertumbuhan ekonomi harus menjadi focus perhatian utama pada tahun 2015. Upaya penanggulangan kemiskinan pada tahun 2013 telah  menekan jumlah KK miskin menjadi 45.037 KK atau 13,89% dari total jumlah penduduk Sleman. Angka ini turun 1,96% dari tahun sebelumnya. Upaya menekan angka kemiskinan juga perlu dibarengi dengan upaya penurunan angka pengangguran. Oleh karena itu peningkatan investasi daerah perlu terus dikembangkan guna memperluas lapangan kerja. Disamping itu juga perlu dilakukan peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pemerataan kualitas pendidikan serta pemberian keterampilan bagi anak didik di seluruh wilayah Kabupaten Sleman.

Pengelolaan sarana dan prasarana serta sumberdaya alam dan lingkungan juga harus menjadi perhatian pada tahun 2015. Wilayah Kabupaten Sleman memiliki potensi dan daya tarik yang besar untuk pengembangan aktivitas perekonomian masyarakat. Berkembangnya berbagai fasilitas berbagai usaha perekonomian perlu dikaji dan ditata kembali regulasi, sarana dan prasarana infrastruktur publiknya, kelayakannya kedepan terhadap sumber daya alam dan lingkungan serta bahkan terhadap kesinambungan aktivitas perekonomian itu sendiri. Hal ini sangat penting agar perkembangan dan pertumbuhan wilayah tidak menimbulkan permasalahan dan biaya sosial yang tinggi  dan juga kondisi yang kontra produktif.

Konsep pengembangan perekonomian pada tahun 2015 difokuskan pada kegiatan perluasan lahan pertanian, optimalisasi wisata dan pengembangan kawasan terpadu. Konsep ini disesuaikan dengan kondisi demografis masyarakat kita yang sebagian besar bermata pencaharian di bidang pertanian. Upaya pengendalian alih fungsi lahan pertanian perlu didukung intervensi pemerintah agar petani terbantu dalam mempertahankan asset lahan pertanian mereka. Upaya pemberian insentif berupa tidak menaikkan pajak bagi lahan pertanian yang tentunya memberikan angin segar bagi pemilik lahan pertanian untuk tetap mempertahankan bahkan mengembangkan fungsi pertaniannya untuk mengundang daya tarik agrowisata yang tengah marak saat ini. Kedepan pemberian insentif yang lain kepada wilayah wilayah yang telah ditetapkan sebagai kawasan hijau untuk lahan pertanian dan konservasi alam harus diupayakan.

Kita juga perlu mendorong warga petani untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi pada produk hasil pertaniannya. Bahkan melindungi produk yang dihasilkan dan menciptakan pasar bagi produk  tersebut.

Kedepan untuk memberikan nilai tambah ekonomi,  pengembangan pertanian menjadi agrowisata maupun ekowisata harus lebih diintensifkan.  Mindset petani tidak perlu dirubah, yang perlu dilakukan adalah memberdayakan budaya masyarakat petani menjadi sebuah komoditas wisata. Budaya petani Sleman hanya perlu dikemas  secara menarik sehingga  dapat dijadikan komoditas wisata dan petani mendapatkan tambahan nilai ekonomis yang nyata.

Untuk menyamakan persepsi dan pemahanan dalam menyusun rencana kegiatan pembangunan daerah tahun 2015, tema pembangunan  yang ditetapkan ”Memantapkan kondisi perekonomian daerah dalam rangka peningkatan kesejahteraan”.

Untuk tahun 2015 Pemkab Sleman telah menetapkan 11 prioritas pembangunan yang tujuan utamanya adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat. Prioritas-prioritas  tersebut yaitu  :

1.    Penanggulangan kemiskinan;

2.    Peningkatan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pendapatan;

3.    Menjaga stabilitas ketahanan pangan;

4.    Peningkatan tata kelola pemerintahan dan kualitas pelayanan;

5.    Peningkatan kualitas kesehatan;

6.    Peningkatan kualitas pendidikan;

7.    Menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban;

8.    Peningkatan kualitas prasarana dan sarana public;

9.    Peningkatan pengelolaan sumber daya alam, lingkungan dan bencana;

10.  Peningkatan penanganan PMKS;

11.  Peningkatan kesetaraan gender.

Sebelas prioritas tersebut yang akan menjadi dasar dari setiap kebijakan dan program yang akan kita laksanakan. Kita perlu menyadari bahwa sumber-sumber pendanaan dan daya dukung kita relatif terbatas, sehingga sarana dan prasarana yang ada harus dapat dioptimalkan untuk menggerakkan roda pembangunan dan perekonomian daerah.

Dalam kesempatan ini Sekda Sleman juga menambahkan bahwa pada tahun 2015 ada kegiatan pemilihan Kepala  Daerah di Sleman untuk itu perlu dipersiapkan dana untuk mendukung kegiatan ini mulai dari pemiihan sampai dengan pelantikannua.