Aspek perlindungan ketenagakerjaan sangat berpengaruh pada stabilitas usaha. Salah satu tantangan besar yang kita hadapi saat ini adalah meningkatkan kualitas SDM baik melalui optimalisasi Balai Latihan Kerja maupun kerja sama dengan perguruan tinggi, lembaga diklat swastra atau pusat diklat di perusahaan besar. Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu aspek perlindungan ketenaga kerjaan dan merupakan hak dasar dari setiap tenaga kerja yang ruang lingkupnya telah berkembang sampai pada keselamatan dan kesehatan masyarakat secara nasional. Untuk itu diperlukan upaya perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja melalui pelaksanaannya.Pelaksanaan K3 tidak hanya merupakan tanggung jawab pemerintah namun juga menjadi tanggung jawab semua pihak khususnya masyarakat industri. Dengan demikian semua pihak terkait berkewajiban untuk berperan aktif sesuai fungsi dan kewenangannya untuk melakukan berbagai upaya di bidang K3 secara terus menerus dan berkesinambungan serta menjadikan K3 sebagai bagian dari budaya kerja di setiap kegiatan sehingga dapat mencegah kasus kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Hal ini tentunya akan mempengaruhi stabilitas dalam berusaha dan secara tidak langsung dapat menurunkan pertumbuhan ekonomi secara nasional. Hal tersebut disampaikan bupati sleman Drs. Sri Purnomo saat menjadi Irup pada upacara 17 an tanggal 17 Januari 2014 di Lapangan Pemda. Pada kesempatan tersebut bupati menghimbau, mengajak dan mendorong agar seluruh pihak di semua sektor baik pemerintah, cendekiawan, perguruan tinggi, organisasi profesi, asosiasi, pimpinan perusahaan, pekerja, masyarakat lain-lainnya untuk melakukan upaya konkrit pelaksanaan K3 di lingkungannya masing-masing. Pelaksanaan K3 ini tidak terbatas pada industri besar saja tapi juga pada industri kecil atau mikro.

Lebih lanjut disampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Sleman senantiasa berupaya untuk menekan angka pengangguran diantaranya melalui standardisasi Pelayanan AK.1 sesuai ISO 9001:2008, membuka bursa kerja melalui kerjasama dengan perguruan tinggi dan berbagai pihak dan penambahan peralatan bursa kerja online serta menambah fasilitas Sarkeling untuk memberikan layanan informasi ketenagakerjaan bagi masyarakat di wilayah pelosok. Jika pada tahun 2012 jangkauan Sarkeling hanya dapat menjangkau 43 lokasi, mulai tahun ini mobil Sarkeling akan memperluas cakupan lokasi yang dapat dikunjungi.

Pasar Kerja Keliling, tidak hanya memberikan informasi lowongan pekerjaan, tetapi juga memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutama angkatan kerja bagaimana cara mencari lowongan kerja secara on line di seluruh perusahaan di Indonesia, informasi pendidikan dan pelatihan ketrampilan di BLK Sleman. Selain itu saya juga berharap agar di wilayah Kabupaten Sleman ini semakin banyak tumbuh lapangan kerja baru sehingga dapat menyerap tenaga kerja yang ada. Penurunan angka pengangguran menjadi tantangan Kabupaten Sleman didalam mewujudkan peningkatan keseja-teraan masyarakat. Kehadiran Pasar Kerja Keliling, dapat menjawab kebutuhan bagi masyarakat terutama angkatan kerja maupun menjawab kebutuhan perusahaan akan tenaga kerja terampil dan berkualitas. Upaya ini telah mampu menempatkan 62,6% dari total angkatan kerja Sleman yang berjumlah 7.233 tenaga kerja.

TPK Award merupakan upaya TPK Sleman untuk mendorong semua TPK bekerja lebih baik serta sebagai bentuk penghargaan atas kerelawanan para tokoh dari berbagai unsur masyarakat yang bersedia bekerja tanpa imbalan. Langkah ini dipandang penting mengingat peran TPK sangat strategis dalam penanggulangan kemiskinan. TPK merupakan lembaga yang paling mengetahui kondisi riil warga miskin di wilayah masing-masing. Oleh karena itu, TPK merupakan pihak yang paling tepat untuk mengkoordinasikan dan mensinergikan penanganan kemiskinan dengan memanfaatkan potensi lokal sehingga penanganan merupakan tanggung jawab bersama baik pemerintah maupun swasta. Pada kesempatan tersebut bupati berharap TPK kecamatan, desa dan padukuhan dapat terus meningkatkan kinerjanya dalam upaya penanggulangan kemiskinan sehingga cita-cita untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera dapat segera terwujud secara efektif, efisien dan berkesinambungan.

Pada klesempatan tersebut diserahkan pula Piala, Piagam dan seperangkat Komputer kepada TPK Kecamatan, Desa dan Padukuhan yang menjadi juara. Penilaian TPK dilakukan pada bulan Desember 2013 kepada 7 TPK Kecamatan, 11 TPK Desa dan 9 TPK Padukuhan. Para juara tersebut untuk TPK Award tingkat Kecamatan juara I TPK Kecmatan Depok, juara II TPK Kecamatan Sleman , juara III TPK kecamatan Berbah. TPK Award tingkat DEsa, juara I TPK Desa Tegaltirto Berbah, juara II TPK Desa Caturharjo Sleman, juaraa III TPK desa Minomartani Ngaglik. TPK Award tingkat Padukuhan juara I TPK Padukuhan Cungkuk Margorejo Tempel, juara II TPK padukuhan Somorai Margoagung Seyegan dan juara III TPK padukuhan Kwadungan Widodomartani Ngemplak. Sebagaai juara umum Kecamatan Berbah dan berhak mendapat Pilala bergilir bupati sleman.Piala, piagam dan seperangkat Komputer diserahkan bupati Sleman yang didampingi wakil bupati Sleman Yuni Satia Rahaayu, SS.M.Hum