Rombongan Presidential Friends of Indonesia melakukan kunjungan ke Kabupaten Sleman, Kamis 22 Agustus 2013. Rombongan yang dipimpin oleh Ali Busra Basnur terdiri dari 10 peserta dengan latar belakang negarawan, politisi, akademisi serta pengusaha dari 10 negara yang telah dipertimbangkan nilai strategisnya untuk pemajuan politik luar negeri RI, yaitu: Afrika Selatan, Australia, Fiji, Inggris, Jepang, Korea Selatan, Myanmar, Papua Nugini, Serbia, dan Timor Leste.

Pertama-tama rombongan mengunjungi Kinahrejo untuk melihat pemandangan lereng Merapi kemudian dilanjutkan ke huntap Pagerjurang. Rombongan kemudian diterima secara resmi di Museum Ullen Sentalu oleh Bupati Sleman, Sri Purnomo serta jajaran aparat Pemkab Sleman dan BPPS.

Al Busra Basnur dalam sambutannya mengatakan bahwa kunjungan tersebut merupakan merupakan sebuah kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri dan Kantor Staf Khusus Presiden Bidang Luar Negeri dalam rangka peringatan hari kemerdekaan RI. diperkenalkan kepada berbagai unsur elemen masyarakat di Indonesia dan pengertian mengenai kewilayahan Indonesia. Al Busra Basnur juga berterimakasih atas sambutan yang ramah dari Pemkab Sleman. Selain itu Ali Busra Basnur juga menyampaikan bahwa banyaknya mahasiswa dan intelektual-intelektual dari berbagai Negara yang sedang belajar di Sleman merupakan agen promosi pariwisata Sleman yang efektif.

Dalam presentasinya, Sri Purnomo memaparkan potensi-potensi yang dimiliki Sleman, baik berupa potensi wisata maupun potensi lainnya seperti produksi beras, salak pondoh dan perikanan darat. Dalam kesempatan tersebut, anggota Presidential Friends of Indonesia mengajukan berbagai pertanyaan kaitannya dengan potensi-potensi Sleman serta jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Sleman. Di Museum Ullen Sentalu, peserta juga melihat-lihat kerajinan batik Sleman dan tas rajut lereng merapi dan beberapa diantara peserta juga membeli produk batik dan tas tersebut.

Setelah makan siang, rombongan melanjutkan perjalanan ke agrowisata salak pondoh di Trumpon. Di lokasi tersebut, rombongan melihat secara langsung budidaya salak pondoh, melihat proses pengolahan buah salak serta memetik salak dan merasakan minuman sari salak pondoh. Seperti halnya yang disampaikan peserta dari Jepang Mr. Okamoto Masaaki dan Mrs. Yumi Kitamura yang terkesan dengan kebun salak yang bersih dan produksi salak yang telah terstandarisasi Prima 3.