Konsumsi ikan khususnya ikan air tawar di Kabupaten Sleman cenderung meningkat di tahun 2013 ini bila dibandingkan dengan tahun yang lalu. Ini bukan dikarenakan para  petani ikan di kabupaten Sleman tidak meningkatkan hasil produksinya, hal  ini juga dipicu dengan adanya adanya gejolak kenaikan harga daging sapi, daging  ayam dan harga telor. Para ibu rumahtangga sudah semakin pandai dalam menyiasati masalah ini sehingga bisa dikatakan kenaikan kunsumsi ikan air tawar di Kabupaten slemman  naik dengan kisaran 25% lebih bila di bandingkan dengan tahun yang lalu.
Menurut Kepala Bidang Perikanan pada Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman Ir. Suparmono , MM dalam penjelasannya mengatakan bahwa saat ini banyak pengepul-pengepul belum semuanya melepaskan dagangannya ke pasar dan cenderung masih ditahan sementara waktu untuk mengetahui sejauh mana harga pasaran sekarang yang telah beredar, namun juga tidak menutup kemungkinan hal ini juga ditahan sementara untuk dilepas nantinya setelah H-7 atau berapa itu sebelum Hari Raya lebaran. Tingkat permintaan di pasar meningkat sehingga mereka akan melepas setelah benar-benar permintaan pasaran meningkat tajam.
Saat ini harga pasaran khususnya nila yang berisi 3 atau 4 per kilonya memang agak berkurang dan harganya pun sudah lumayan bagus yaitu setiap kilo harganya Rp 22.000,- nila yang isi satu per kg  bisa mencapai rp 25.000,- per kg di tingkat pengecer.  Namun perlu di ketahui bahwa tidak hanya produksi ikan konsumsi, Kabupaten Sleman ternyata juga menyuplai benih terbesar di tingkat DIY. Kurang lebih 70% dari kebutuhan benih di DIY berasal dari Sleman. Selama kurun waktu tahun 2007 sampai dengan tahun 2012 produk benih ikan meningkat rata-rata 11,72 % pertahunnya. Produk benih ikan pada tahun 2011 adalah 843.611.580 ekor dan meningkat menjadi 908.012.110 ekor pada tahun 2012 atau meningkat 7,63%. Peningkatan produksi ikan ini didorong oleh peningkatan produksi benih-benih dominan yaitu Nila,Lele dan Gurameh. Bahkan saat ini harga lele di tingkat konsumsi sudah menembus harga Rp 17.500,- per kilogram sedangkan untuk ikan Gurameh di tingkat pengecer  per kilogramnya  Rp 40.000 isi satu dalam satu kilonya.
Lebih lanjut  Ir. Suparmono, MM  mengatakan hal ini wajar, tidak terlalu tinggi bila di bandingkan dengan harga daging sapi atau sejenisnya kenaikan ikan konsumsi di Kabupaten Sleman. Harga juga disesuaikan dengan ongkos pengiriman, ongkos penjualan sehingga memang ada kenaikan tapi masih wajar-wajar saja.